PESAWARAN | INTIP24 – Salah satu warga Desa Padang Cermin Kecamatan Way Khilau, Dusun Seroja 1 berinisial JN mengeluhkan pembagian BLT-DD yang ia terima pertriwulan sekali. Pasalnya, semenjak ia mendapatkan bantuan, belakangan semakin tidak jelas dan terbuka.
Dari investigasi tim IWO Indonesia, JN mengatakan kurang lebih 5 sampai 6 kali mendapat BLT-DD. Saat pembagian pertama JN dapat undangan untuk mengambil di kantor desa dengan nilai Rp900.000 dan langsung dipotong sebesar Rp200.000 untuk sumbangan wajib masjid, JN pun tidak mempermasalahkan karena tujuannya baik.
Namun JN sangat kecewa, pembagian BLT-DD selanjutnya ia tidak lagi mendapatkan undangan untuk pengambilan di kantor desa, melainkan JN mendapat uang BLT-DD sebesar Rp500.000 dan terakhir pembagian di tahun ini sebesar Rp600.000 yang diberikan oleh kepala dusun (kadus) pada malam sehari sebelum pembagian BLT-DD, penerima yang lain dibagikan di kantor desa oleh Pak kades keesokan harinya.
“Setau saya sumbangan wajib untuk masjid cuma Rp200.000 langsung ke panitia masjidnya.” ucap JN.
Ia pernah menanyakan pada kepala dusun, “kenapa punya saya seperti ini, kan biasanya ada surat undangan untuk pengambilan di kantor desa,” tanya JN.
“Kamu jangan banyak bicara nanti tidak saya urus apapun bentuk bantuan ke kamu,” ucap kadus saat JN menerangkan kepada team lembaga IWO Indoesia, Jum’at (03/11/2023).
JN dan temannya warga desa Padang cermin berharap pada pemerintahan desa khususnya desa padang cermin jangan tertutup mengenai penyaluran BLT-DD ini.
“Sampaikanlah hak masyarakat sepwnuhnya, apalagi warga miskin yang tidak mampu, awam seperti saya ini,” ungkap JN.
Ketua DPD IWO Indonesian Pesawaran akan terus membantu memperjuangkan hak-hak masyarakat yang harusnya tersampaikan oleh pemerintahan desa, dan tidak akan tinggal diam siap mengawal dugaan adanya pemotongan yang tidak jelas ini sampai ke APH.
Tiem/red.