Biden: Serangan Langsung ke Rusia Dapat Menyeret AS Lebih Jauh dalam Konflik Ukraina

INTIP24 News – Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengakui bahwa serangan Ukraina ke wilayah Rusia dengan senjata yang dipasok dapat meningkatkan keterlibatan AS dan Barat dalam konflik tersebut.

“Namun, kemungkinan terjadinya bentrokan langsung dengan Rusia masih sangat rendah,” klata presiden Joe Biden.

Washington dan beberapa sekutunya pekan lalu mengkonfirmasi bahwa Kiev kini diizinkan menggunakan senjata yang dipasok Barat untuk melakukan serangan di wilayah Rusia.

Saat wawancara dengan ABC News pada hari Kamis, Biden ditanya apakah menurutnya hal ini dapat menarik AS dan negara-negara Barat lebih jauh lagi ke dalam konflik Ukraina.

Bacaan Lainnya

“Secara teori bisa, tapi kecil kemungkinannya,” jawab presiden AS.

Biden mengklarifikasi bahwa Ukraina dapat menggunakan senjata buatan AS “hanya di dekat perbatasan [dengan Rusia] untuk membalas serangab Rusia di sisi lain perbatasan menyerang sasaran tertentu di Ukraina.” 

“Kami tidak mengizinkan serangan sejauh 200 mil ke Rusia dan kami tidak mengizinkan serangan terhadap Moskow, terhadap Kremlin,” katanya.

Sebelumnya, pada hari Rabu, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan kepada para pemimpin kantor berita internasional di sela-sela Forum Ekonomi Internasional St. Petersburg (SPIEF) bahwa AS dan sekutunya pada dasarnya telah mengkonfirmasi partisipasi langsung mereka dalam perang melawan Rusia dengan memasok lebih banyak pasokan senjata yang lebih canggih ke Ujraina.

Moskow sangat menyadari bahwa Ukraina tidak dapat menembakkan sistem senjata canggih tanpa informasi intelijen dan penargetan yang diberikan oleh sponsor Barat mereka, Putin menekankan.
Peningkatan lebih lanjut yang dilakukan oleh pendukung asing di Kiev dapat menyebabkan “masalah yang sangat serius,” tegas Putin memperingatkan.

Menurut pemimpin Rusia itu, Moskow dapat meresponsnya secara asimetris dengan cara memasok senjata serupa ke wilayah-wilayah di dunia yang akan digunakan untuk menyerang kepentingan dan situs-situs sensitif negara-negara Barat tersebut.

Pos terkait