INTIP24news – Bagi negara-negara Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) dan Liga Arab, mendukung inisiatif Afrika Selatan di Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) adalah kesempatan untuk berkontribusi pada proses yang menjunjung keadilan, proses hukum, dan hukum internasional.
Ini adalah kesempatan untuk bergerak melampaui retorika dan menuju pemeriksaan hukum terstruktur atas tuduhan serius.
Tidak diragukan lagi para pemimpin negara-negara OKI dan Liga Arab mengutuk tindakan Israel di dalam hati mereka.
Lebih baik lagi jika mereka bersuara menentang dugaan pelanggaran yang kita lihat di layar kaca setiap hari, dan lebih baik lagi jika mereka mengambil tindakan dan bergabung dengan Afrika Selatan di ICC sebagai langkah pertama untuk mematahkan impunitas Israel dan meminta pertanggungjawaban Israel atas dugaan pelanggaran hukum internasional.
Momentum ini juga merurapakan kesempatan bagi negara-negara mayoritas Muslim untuk memberi contoh dalam menegakkan supremasi hukum dan keadilan.
Momen di mana memberikan peluang untuk menanggapi seruan masyarakat untuk mengambil tindakan dan menempuh jalur hukum dalam menanggapi dugaan kejahatan perang di Gaza.
Selain kemajuan material dan keajaiban arsitektur yang menyaingi keajaiban zaman dahulu, negara yang benar-benar progresif ditandai dengan komitmennya terhadap akuntabilitas dan keadilan, sebuah wilayah di mana beberapa negara demokrasi yang sudah mapan telah goyah.
Setelah mengalami pemboman yang mengerikan selama 85 hari yang mengakibatkan hampir 22.000 orang terbunuh, termasuk lebih dari 8.000 anak-anak dan 6.000 perempuan, 1,9 juta orang mengungsi dan runtuhnya infrastruktur kesehatan, Afrika Selatan, salah satu negara penandatangan Konvensi Genosida, akhirnya meminta ICC untuk mengkaji krisis ini.
