Konflik Rusia Ukraina Kian Panas: Saling Balas dengan Bom Berkekuatan Dahsyat

INTIP24 News – Sebanyak 70 tentara Ukraina dilaporkan tewas dalam serangan paling akhir yang dilancarkan  militer Rusia pada hari Jumat (23/6) waktu setempat.

Serangan itu, menurut pejabat militer Rusia, ditujukan pada area penempatan salah satu batalyon Brigade Tujuan Khusus Terpisah ke-13 Garda Nasional Ukraina.

Rusia telah berulang kali mengatakan bahwa pasukan Ukraina sering mencari perlindungan di fasilitas sipil.

Beberapa saluran Telegram Rusia yang meliput konflik Ukraina memposting video yang menunjukkan serangan itu menggunakan bom FAB-3000 berdaya ledak tinggi seberat tiga ton yang dilengkapi dengan modul panduan di desa garis depan Liptsy di Wilayah Kharkov.

Bacaan Lainnya

Rekaman udara menunjukkan ledakan dahsyat belasan meter dari sebuah bangunan beton besar. Bangunannya tidak hancur total tetapi tampaknya mengalami kerusakan parah.

Pada musim panas tahun 2022, tuduhan ini juga didukung oleh Amnesty International, yang mengatakan bahwa Ukraina telah “membahayakan warga sipil dengan mendirikan pangkalan… di daerah pemukiman padat penduduk, termasuk di sekolah dan rumah sakit.” 

Jenis bom yang sama juga dilaporkan digunakan pada hari Kamis untuk menghantam gedung tiga lantai, juga di Liptsy, yang tampaknya digunakan oleh militer Ukraina.

Pakar militer Rusia mengatakan bahwa bom FAB-3000 memiliki kekuatan yang cukup untuk menghancurkan benteng terkuat sekalipun, dan bahwa teknologi baru memungkinkan sasaran untuk ditembak dengan akurasi tinggi.

Baik pakar Rusia maupun Barat mengatakan bahwa bom berpemandu Rusia merupakan ancaman yang sangat serius bagi Ukraina dan sangat sulit untuk dicegat.

Sementara itu, kota Sevastopol di Krimea, Rusia berada di bawah serangan rudal besar-besaran Ukraina pada hari Minggu.


Pasukan Kiev menggunakan beberapa ATACMS buatan AS yang dilengkapi dengan hulu ledak cluster dalam serangan tersebut, menurut Kementerian Pertahanan Rusia.

Sebagian besar rudal ditembak jatuh oleh pertahanan udara Rusia, namun satu rudal, yang juga terkena serangan, keluar jalur dan meledak di atas kota.
“Ledakan hulu ledak rudal di udara menyebabkan banyak korban sipil,” kata Kementerian Pertahanan.

Menurut pihak berwenang Rusia, setidaknya empat orang, termasuk dua anak-anak, tewas dalam insiden tersebut. “Lebih dari 120 warga sipil, termasuk 27 anak-anak, terluka.”

Pos terkait