SERANG | INTIP24NEWS.COM – Musyawarah Wilayah (Muswil) ke-6 Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Banten yang digelar pada awal Oktober 2025 meninggalkan catatan kritis dari sejumlah kader. Salah satu yang paling vokal adalah Ilham, kader KAMMI yang menuntut agar proses pemilihan ketua umum wilayah diulang karena dinilai melanggar etika dan aturan organisasi, (6/10).
Ilham menilai, ketua terpilih dalam Muswil masih aktif menjabat sebagai ketua umum daerah, yang menurutnya bertentangan dengan konstitusi dan etika kepemimpinan dalam tubuh KAMMI.
“Ini bukan hanya soal siapa yang terpilih, tapi soal bagaimana proses itu dijalankan. Jika prosesnya sudah melanggar aturan, maka hasilnya tidak bisa dianggap sah,” tegas Ilham dalam keterangannya kepada media, Minggu (05/10/2025).
Ia menambahkan, tuntutan tersebut bukan ditujukan untuk menjatuhkan individu tertentu, melainkan demi menjaga marwah dan integritas organisasi.
“Kami menuntut agar dilakukan pemilihan ulang. Organisasi ini harus kembali ke relnya, menjaga marwah konstitusi internal, dan tidak membiarkan kepentingan segelintir orang mengalahkan kepentingan kolektif,” ujarnya.
Beberapa kader lain yang turut hadir dalam Musywil menyampaikan kekecewaan serupa, terutama terkait kurangnya transparansi mengenai status kepengurusan calon yang maju dalam pemilihan. Mereka juga menilai forum Muswil terkesan tertutup terhadap kritik, dengan suara-suara berbeda dianggap mengganggu jalannya agenda.
“Ada kesan bahwa semua sudah diskenariokan. Padahal Muswil seharusnya menjadi wadah demokrasi kader, bukan sekadar formalitas,” ungkap salah satu peserta dari KAMMI daerah yang enggan disebutkan namanya.
Hingga berita ini diterbitkan, belum ada tanggapan resmi dari panitia Muswil maupun pengurus wilayah terpilih terkait desakan pemilihan ulang yang disuarakan. ( Red-Rls.K )