Trump Puji Prabowo: Indonesia Negara Kuat dan Luar Biasa

JAKARTA | INTIP24 News – Presiden Prabowo Subianto menerima pujian dari Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Trump memuji Prabowo yang hadir dan menyaksikan penanda tanganan perjanjian perdamaian dan penghentian perang di Gaza.

Pujian itu salah satunya ditujukan Trump ke Presiden Republik Indonesia Presiden Prabowo Subianto. Dia menyebut Prabowo sebagai sosok luar biasa.

“Bersama dengan kita adalah Presiden Prabowo, sosok luar biasa dari Indonesia,” kata Trump, sembari menoleh ke arah Presiden Prabowo Subianto, dikutip dari siaran pers Sekretariat Presiden, Selasa (14/10/2025).

Presiden Prabowo bertolak ke luar negeri dalam rangka menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Perdamaian di International Congress Centre, Sharm El-Sheikh, Mesir, Senin, 13 Oktober 2025. Prabowo ikut menyaksikan langsung penandatanganan perjanjian tersebut.

Bacaan Lainnya

Prabowo yang tampak berdiri di antara para pemimpin negara lain. Dalam momen itu, kedua Kepala Negara melangkah mendekat dan berjabat tangan.

Pernyataan Presiden Trump tersebut menggambarkan pengakuan dan penghargaan terhadap peran penting Indonesia dalam diplomasi perdamaian kawasan.

Sebagai salah satu negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia, kehadiran Indonesia dalam KTT Perdamaian Sharm El-Sheikh mencerminkan komitmen dan konsistensi untuk terus mendorong stabilitas, kemanusiaan, dan keadilan global.

Dalam bagian lain pidatonya, Presiden Trump kembali mengapresiasi Indonesia. Trump menyebut Indonesia merupakan negara kuat dan kinerjanya sangat luar biasa.

“Indonesia sudah kita bahas. Saya hanya ingin mengatakan bahwa itu adalah negara besar, negara yang kuat, dan kinerjanya sangat luar biasa,” tutur Trump.

Perjanjian perdamaian ditandatangani oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump, Presiden Republik Arab Mesir Abdel Fattah El-Sisi, Presiden Turkiye Recep Tayyip Erdogan, dan Emir Qatar Syekh Tamim bin Hamad Al Thani.

Prabowo tampak mengenakan jas abu-abu. Dia duduk di kursi deretan depan bersebelahan dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron.

KTT ini bertujuan untuk “mengakhiri perang di Jalur Gaza, meningkatkan upaya untuk membawa perdamaian dan stabilitas ke Timur Tengah, dan mengawali fase baru keamanan dan stabilitas regional,” demikian pernyataan tersebut.