JAKARTA | INTIP24 News – Presiden RI Prabowo Subianto memimpin upacara peringatan HUT ke-80 TNI yang digelar di Simpang Tugu Monas, Jakarta dan diikuti oleh lebih dari 133.000 prajurit TNI sejak pukul 08.00 WIB, Minggu (5/10/2025).
TNI juga mengerahkan 1.047 aset pertahanan tiga matra, Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara, untuk berpartisipasi dalam upacara dan parade militer menunjukkan kekuatan dan kesiapan TNI.
Dalam pidatonya, presiden dengan tegas menyatakan bahwa prajurit TNI berhak mendapatkan pemimpin terbaik, tekanan bahwa seleksi kepemimpinan di tubuh Tentara Nasional Indonesia (TNI) harus didasarkan pada meritokrasi, bukan semata-mata senioritas.
Pernyataan penting ini disampaikan dalam pidatonya pada peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 TNI. Acara tersebut berlangsung meriah di lapangan Monumen Nasional (Monas), Jakarta, pada hari Minggu lalu.
Dalam kesempatan tersebut, Presiden Prabowo menegaskan bahwa sistem meritokrasi akan memastikan bahwa hanya individu yang paling kompeten dan menangkap yang akan memegang posisi kepemimpinan.
Hal ini penting untuk menjaga profesionalisme dan kapabilitas TNI sebagai garda terdepan pertahanan negara. Penekanan pada kualitas kepemimpinan ini diharapkan dapat meningkatkan efektivitas operasional dan moral prajurit di seluruh jajaran.
Prabowo memberikan keleluasaan kepada Panglima TNI dan para Kepala Staf Angkatan untuk menerapkan sistem berbasis merit ini dalam pemilihan pemimpin.
Ia menyatakan bahwa faktor utama yang harus dipertimbangkan adalah prestasi, dedikasi, dan kecintaan terhadap negara, bukan hanya lamanya masa dinas. Kebijakan ini diharapkan dapat membawa angin segar dalam regenerasi kebijakan TNI.
Presiden Prabowo juga meminta kepada Panglima TNI dan kepala staf untuk mengikuti dan mengkaji terus perkembangan teknologi dan sains.
“Saya perintahkan Panglima TNI, kepala staf, kaji terus perkembangan teknologi dan sains, kaji terus organisasi, bila perlu organisasi yang usang diganti dengan organisasi yang tepat. Untuk kepentingan bangsa Indonesia,” kata Presiden Prabowo selaku Inspektur Upacara dalam acara tersebut.
Presiden juga mengimbau kepada Panglima TNI dan kepala staf untuk terus mengikuti perkembangan teknologi, baik dunia siber, hingga kecerdasan buatan atau “artificial intelligence”.
Pada peringatan delapan dekade HUT TNI ini, Presiden Prabowo berterima kasih kepada para prajurit TNI yang telah aktif membantu pembangunan ekonomi demi kepentingan rakyat Indonesia.
Prabowo mengimbau agar prajurit jangan pernah berhenti berlatih dan belajar. Menurut Kepala Negara, TNI merupakan benteng Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) di tengah ketidakpastian global.
”TNI adalah tulang punggung pertahanan Indonesia yang menjadi penjamin kedaulatan kita,” kata Presiden Prabowo.
Adapun rangkaian acara pembukaan HUT TNI ke-80 ditandai dengan penampilan flypass yang menerbangkan bendera Indonesia Merah Putih, bendera Kementerian Pertahanan, TNI AD, TNI AL, dan TNI AU.
Setelah itu, aksi akrobatik pesawat tempur yang mewarnai langit Jakarta dengan hembusan merah putih juga ditampilkan pada acara pembukaan.
Jelang upacara, penampilan drumband dari peserta didik akademi militer mengiringi ribuan pasukan upacara memasuki lapangan acara.
Bertindak sebagai Komandan Upacara HUT TNI Ke-80 adalah Letjen TNI Bambang Trisnohadi yang menjabat sebagai Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) III.
Berdasarkan keterangan dari Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) Mabes TNI Mayor Jenderal TNI (Mar) Freddy Ardianzah, sebanyak 1.047 alat utama sistem senjata (alutsista) ditampillan dalam acara perayaan HUT ke-80 TNI di Silang Monas, Jakarta Pusat.
Ribuan alutsista itu terdiri dari kendaraan taktis, kendaraan artileri, helikopter, pesawat tempur hingga pesawat angkut.
Selain itu, sebanyak 133.480 orang dikerahkan dalam upacara yang terdiri dari prajurit dan masyarakat sipil untuk terlibat sebagai peserta upacara, peserta simulasi tempur, pasukan penerjun, pilot tempur maupun pesawat angkut, defile, awak alutsista yang akan berparade hingga pasukan pengamanan.