Makassar, Intip24News.com – Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Kemenko Polkam) RI menggelar Forum Koordinasi dan Sinkronisasi (FKS) bertema “Meneguhkan Pancasila, Mempersatukan Indonesia: Sinergi Lintas Sektor dalam Internalisasi Ideologi Pancasila pada Lingkungan Penyelenggaraan Negara Guna Menjaga Persatuan dan Kesatuan Bangsa”, di Hotel Claro, Makassar, Jumat (10/10/2025).
Kegiatan ini bertujuan memperkuat koordinasi, sinergi, dan harmonisasi program antar kementerian, lembaga, serta pemerintah daerah. Selain itu, forum ini juga menjadi wadah pemantauan dan evaluasi implementasi nilai-nilai Pancasila agar sejalan dengan arah pembangunan nasional.
Deputi Bidang Koordinasi Pertahanan Negara dan Kesatuan Bangsa Kemenko Polkam, Mayjen TNI Purwito Hadi Wardhono, dalam sambutannya menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk memperkokoh ideologi Pancasila di tengah tantangan kebangsaan.
“Kolaborasi antar kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah adalah kunci keberhasilan program ini. Nilai-nilai Pancasila harus menjadi fondasi yang kokoh untuk memperkuat persatuan, mendukung kohesi sosial, serta mewujudkan visi Indonesia Emas 2045 yang harmonis, inklusif, dan berkeadaban tinggi,” ujar Purwito.
Forum ini dihadiri sekitar 250 peserta yang terdiri atas pejabat pusat dan daerah, unsur TNI/Polri, akademisi, organisasi kemasyarakatan, forum kebangsaan, dan media.
Sejumlah narasumber turut hadir, di antaranya Deputi Pemantapan Nilai-Nilai Kebangsaan Lemhannas RI Mayjen TNI Rido Hermawan, M.Sc, Tenaga Ahli Utama Badan Komunikasi Pemerintah Hamdan Hamedan, M.A, Rektor UIN Alauddin Makassar Prof. Drs. Hamdan Juhannis, M.A., Ph.D, serta Direktur Jaringan dan Pembudayaan BPIP Toto Purbiyanto, S.Kom., M.TI.
Dalam paparannya, Rido Hermawan menyampaikan pentingnya trilogi aksi penyelenggara negara yang mencakup tiga ranah utama: sikap dan perilaku (integritas pribadi), pengambilan keputusan (kebijakan publik), dan tata kelola (aksi institusional).
Sementara itu, Hamdan Hamedan menegaskan bahwa Pancasila merupakan kompas moral bangsa.
“Astacita bukan sekadar agenda, tetapi pilar kebijakan yang saling memperkuat menuju Indonesia Emas 2045, dengan fokus pada penguatan SDM, ekonomi rakyat, kesehatan, pendidikan, hingga perumahan,” ujarnya.
Prof. Hamdan Juhannis menambahkan, setiap sila dalam Pancasila memberi panduan etis bagi penyelenggara negara agar berintegritas dan berkeadaban.
Sedangkan Toto Purbiyanto menekankan bahwa pembinaan ideologi Pancasila merupakan tanggung jawab bersama seluruh elemen bangsa.
“Pembinaan ideologi Pancasila memiliki dua fokus utama, yaitu pada individu dan institusi melalui kebijakan dan regulasi yang berlandaskan nilai-nilai Pancasila,” ungkapnya.
Melalui forum ini, Kemenko Polkam berharap internalisasi nilai-nilai Pancasila semakin membumi di kalangan aparatur pemerintahan, memperkuat kohesi sosial, serta meneguhkan semangat persatuan menuju Indonesia yang berintegritas, maju, dan berkeadilan pada tahun 2045.
( WS/ TLN )