Kontaminasi Radiasi Cesium-137 pada Produk Udang Beku di Kawasan Industri Cikande

l

SERANG | INTIP24 News – Berawal dari temuan otoritas pengawas makanan dan obat Amerika Serikat, FDA, yang mendeteksi adanya kontaminasi radio aktif pada produk udang beku asal Indonesia. Setelah ditelusuri temuan mengarah kepada pabrik udang beku milik PT Bahari Makmur Sejati (BMS).

Hasil uji sample oleh FDA terpapar kontaminasi radionuklida Cesium-137 (Cs-137), sebuah zat yang biasa terdapat pada reaktor nuklir.

Kasus cemaran radiasi ini telah ditetapkan sebagai kejadian khusus oleh pemerintah, sehingga seluruh sumber daya lintas sektor dikerahkan untuk mempercepat penanganan dan memastikan kawasan yang terdampak kembali aman.

Pemerintah juga menekankan pentingnya sinergi, keterbukaan informasi, dan partisipasi masyarakat dalam proses pemulihan lingkungan hidup dari ancaman kontaminasi bahan radioaktif.

Bacaan Lainnya

Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kemenkes, Aji Muhawarman mengatakan hasil itu ditemukan dari pemeriksaan sekitar 1.562 pekerja dan warga sekitar Kawasan Industri Cikande sebagai tindak lanjut kasus udang yang terpapar material radioaktif di daerah itu.

Hingga Kamis, 2 Oktober 2025, Tim Satgas Bidang I Mitigasi dan Penanganan Kontaminasi Sumber Radiasi di bawah koordinasi Deputi Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan KLH/BPLH, Rasio Ridho Sani, telah melakukan serangkaian upaya dekontaminasi secara menyeluruh.

Tim mengangkat material yang memiliki tingkat radiasi tinggi menggunakan peralatan berat, kemudian memindahkannya ke fasilitas penyimpanan sementara (interim storage) milik PT PMT.

Sebagai upaya pengendalian dampak, pada pengangkut truk sumber radiasi dilakukan pencegahan paparan radiasi seperti dinding ruang angkut yang dilapisi plat timbal logam untuk menghindari pancaran radiasi kepada lingkungan maupun pengemudi truk pengangkut tersebut.

Di salah satu titik terkontaminasi, yang diberi nama Lokasi F, sekitar dua tas besar (jumbo bag) material dan enam drum High-Density Polyethylene (HDPE) dengan kadar radiasi tinggi telah berhasil diamankan. Secara total, hingga 2 Oktober 2025, dari lokasi A dan F telah diangkat sedikitnya 20 drum, 17 jumbo bag dan 3 palet. Proses pengangkutan dan pengangkutan material terkontaminasi akan terus dilakukan hingga seluruh area yang terpapar radionuklida Cs-137 dinyatakan bersih.

Sepanjang proses pelaksanaan dekontaminasi di lokasi A&F, Tim Satgas dipandu oleh Petugas Proteksi Radiasi (PPR) dari Badan Pengawas Tenaga Nuklir untuk melindungi keselamatan pelaksana kerja dari paparan radiasi yang berlebihan dan membahayakan.

Untuk mencegah meluasnya kontaminasi, Tim Satgas Brimob KBRN POLRI melakukan pengawasan ketat terhadap setiap kendaraan yang keluar-masuk kawasan industri. Pemeriksaan dilakukan guna memastikan tidak ada kendaraan yang membawa jejak radiasi ke luar kawasan.

Dari sisi kesehatan masyarakat, Kementerian Kesehatan telah memeriksa 1.562 pekerja yang beraktivitas di kawasan industri dan wilayah sekitar hingga radius 5 kilometer. Mereka yang terindikasi terpapar radiasi telah diberikan obat prussian blue, penawar racun yang berfungsi mengeluarkan radionuklida Cs-137 dari dalam tubuh.

Ke depan, Satgas akan terus melanjutkan kegiatan dekontaminasi lanjutan di seluruh titik yang terdeteksi paparan Cs-137 serta melakukan pemetaan ulang (remapping) area terpapar untuk memastikan tidak ada sumber radiasi yang terlewatkan.