SERANG|INTIP24NEWS.COM – Dua puluh lima tahun telah berlalu sejak Banten resmi menjadi provinsi. Namun, semangat perjuangan rakyat yang melahirkan daerah ini kembali bergema. Dalam peringatan seperempat abad Provinsi Banten, para tokoh penggagas mengingatkan bahwa Banten bukanlah hadiah, melainkan hasil dari perjuangan panjang demi kesejahteraan rakyat.
Ketua Badan Koordinasi (Bakor) Pembentukan Provinsi Banten, Tb. Tryana Sjam’un, menegaskan bahwa lahirnya Banten berawal dari cita-cita luhur untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

“Perjuangan membentuk provinsi ini didorong oleh satu cita-cita: demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat Banten. Di pundak para pemimpinlah masa depan Banten berada,” ujarnya dengan penuh makna.
Sementara itu, Staf Khusus Menteri Dalam Negeri, Hoiruddin Hasibuan, menilai bahwa usia 25 tahun merupakan momentum penting untuk melakukan refleksi dan memperkuat arah pembangunan ke depan.
“Banten memiliki kekuatan fiskal yang kuat. Hampir 70 persen pembiayaan daerah ditopang oleh Pendapatan Asli Daerah (PAD). Potensi ini harus memberi manfaat sebesar-besarnya bagi rakyat,” tegasnya.
Peringatan 25 tahun Banten menjadi pengingat bahwa semangat awal pembentukan provinsi ini tidak boleh pudar. Dengan tekad “Banten Maju, Adil, Merata, Tidak Korupsi”, seluruh elemen masyarakat diimbau untuk terus menjaga amanah sejarah: membangun Banten agar benar-benar makmur dan menyejahterakan warganya.
Dua dekade lebih perjuangan itu kini menjadi tonggak untuk melangkah lebih jauh menatap masa depan Banten yang mandiri, berkeadilan, dan berintegritas.
Warga sedulur Banten pun diajak untuk terus merawat semangat perjuangan tersebut. Karena, seperti diungkapkan para tokoh, Banten bukan sekadar nama provinsi, melainkan simbol tekad dan kerja keras rakyatnya.
(Red-FBPB)