Den Pasar, intip24news.com – Banjir bandang menghantam sejumlah daerah di Provinsi Bali. Banjir terbesar sepanjang satu dekade terakhir dipicu oleh hujan dengan intensitas ringan hingga lebat disertai angin kencang dan petir terjadi sejak Selasa pagi hingga Rabu (10/09).
Kepala Seksi Operasi dan Siaga Kantor Pencarian dan Pertolongan Basarnas Bali, I Wayan Juni Antara, menuturkan proses evakuasi terhadap korban banjir masih terus berlangsung hingga pukul 12.00 Wita sejak pukul 05.00 Wita.
Menurut Juni Antara, hujan yang melanda sejak kemarin, tidak berhenti sampai hari ini, mengakibatkan luapan air di sungai-sungai wilayah Denpasar.
Banyak jalan tergenang air sehingga akses jalan terputus dan tidak bisa dilalui kendaraan.
Hujan lebat tersebut memicu sejumlah aliran sungai di Pulau Bali meluap salah satunya aliran Tukad (Sungai) Badung di dekat Pasar Badung, Denpasar.
Dilaporkan jumlah korban tewas data terakhir berjumlah sembilan orang. Selain itu, banjir mengakibatkan ratusan warga yang tersebar di empat kabupaten dan kota terdampak.
“Update korban meninggal dunia akibat banjir dan longsor yang masuk ke data kami sampai sore ini tercatat 9 orang,” ungkap Kepala UPTD Pengendalian Bencana BPBD Bali, I Wayan Suryaman.
Dia mengatakan, jumlah korban tewas itu tersebar di empat daerah yakni, Kota Denpasar sebanyak 5 orang, Jembrana (2), Badung dan Gianyar masing-masing satu orang.
“Kami juga masih dalam operasi pencarian dua orang yang belum ditemukan,” ucapnya.
Dia menuturkan, banjir bandang dan longsor di Provinsi Bali melanda lima kabupaten dan kota. Di Kota Denpasar, banjir menggenangi 81 lokasi, Gianyar (14), Karangsem (4), Jembrana dan Badung. Sedangkan longsor terdapat 18 titik tersebar di Gianyar (5), Karangasem (12), dan Badung (1).
“Untuk bangunan jebol ada 16 itik yakni, di Gianyar dua titik, Badung dua titik, Karanganyar ada 11, dan Denpasar satu,” katanya.
Wayan mengatakan, saat ini, tim SAR gabungan masih berjibaku mengatasi banjir dan longsor. Sedangkan ratusan warga yang sebelumnya mengungsi sudah mulai kembali ke rumah masing-masing.
“Sebagian besar warga sudah kembali lagi ke rumah mereka karena kondisi banjir berangsur surut dan hujan sudah berhenti,” katanya.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari mengatakan, BNPB memastikan koordinasi dengan BPBD daerah terus dilakukan untuk memastikan kebutuhan dasar masyarakat terpenuhi.
BNPB juga mengingatkan masyarakat untuk waspada terhadap potensi cuaca ekstrem. “Wilayah Bali pada hari ini hingga pukul 16.00 WITA masih berpotensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai angin kencang,” kata Aam, sapaan akrab Abdul Muhari.
Peringatan dini cuaca berlaku di beberapa daerah, termasuk Kabupaten Tabanan, Badung, Gianyar, Klungkung, Bangli, Karangasem, Buleleng, dan Kota Denpasar.