GUNUNGKIDUL | INTIP24 – Kepala Dinas Kelautan Dan Perikanan Kabupaten Gunungkidul Provinsi DIY Krisna Briliyan sangat menyayangkan mangkraknya pabrik Tunnel Garam di Kalurahan Purwodadi Kapanewon Tepus yang kini jadi buah bibir perbincangan hingga menyedot perhatian warga masyarakat.
Krisna Briliyan memberikan keterangan terkait mangkraknya pabrik Tunnel Garam tersebut di sampaikan di ruang perpustakaan kantor Dinas Kelautan dan perikanan Kabupaten Gunungkidul, DIY dengan di dampingi oleh, Suhaji selaku wakilnya pada Senin, 16/10/2023 Pukul 14.20 WIB.
“Terkait keberadaan pabrik Tunnel garam di Kalurahan Purwodadi tepatnya di sebelah Utara Pantai Siung, dinas Kelautan dan Perikananan Gunungkidul, tidak mengetahui, karena itu program dari pusat dan langsung ke kalurahan yang dipilih,” jelas Krisna.
ia juga menyampaikan bahwa, sebenarnya waktu itu ada dua tempat yang akan di tunjuk sebagai tempat untuk dijadikan pabrik garam. Satu di Purwodadi dan Girikarto, namun dengan pertimbangan, pertimbangan yang menurutnya saluran pipa untuk mengalirkan air dari laut jangkauanya lebih dekat maka, diputuskanlah pabrik tunnel garam didirikan di Pantai Siung, Purwodadi,” ucapanya.
Sementara, saat ditanyakan kepada yang bersangkutan terkait jumlah anggaran dana dari APBN yang di pakai untuk pembangunan pabrik Tunel garam, Krisna Briliyan menyebut, “tidak mengetahui karena itu langsung dari pusat,” paparnya.
Dengan ketidak tahuan pemerintahan Kalurahan Purwodadi dengan adanya pabrik Tunnel garam tersebut Krisna Berlian menyebut, “tidak mungkin kalau pemerintah kalurahan tidak tahu dan tidak dilibatkan, karena program tersebut langsung dari pusat dan langsung ke Kalurahan,” terangnya.
Dengan polemik mangkraknya pabrik garam yang berada di Pantai Siung, Kalurahan Purwodadi yang terkesan saling lempar antara pemerintah kalurahan dengan Dinas Kelautan dan Perikanan, maka perlu perhatian serius oleh dinas terkait agar segera diketahui apa penyebab pabrik tersebut mangkrak dan tidak beroprasi.
Krisna Briliyan juga menambahkan, “pemerintah Kalurahan Purwodadi Tepus seolah tidak ada rasa memiliki (Roso Andharbheni) dalam merawat dan mengoprasikan pabrik Tunel garam, padahal jika dikelola secara benar dan serius maka hasilnya cukup bagus dan akan menjadi kemaslahatan bagi warga di Gunungkidul,” pungkasnya.
(Red)


































