WONOSARI | INTIP24 – Selama perjalanan bertahun-tahun keliling dari kalurahan ke kalurahan hingga ke pelosok dusun, Kukuh Hertriasning tak kenal lelah membakar semangat masyarakat Yogyakarta untuk melestarikan budaya Jawa agar tetap terjaga.
Akrab disapa Ndoro Aning, Kukuh Hertriasning
adalah salah satu cucu dari Sri Sultan HB VIII menghadiri Rasulan (bersih desa) di Kalurahan karangrejek kapanewon Wonosari Kabupaten Gunungkidul D.I Yogyakarta, Senin (17/7/2023).
Ndoro Aning didampingi sang Istri Ndoro Sari menjelaskan kepada warga Masyarakat Yogyakarta khususnya warga Karangrejek Agar tidak melupakan Budaya Jawa peninggalan nenek moyang.
Seperti halnya Rasulan yang dilaksanakan tiap satu tahun sekali pasca panen oleh warga masyarakat di Gunungkidul .
“Acara dat Rasulan (Bersih desa) ini hanya bentuk rasa syukur kepada Allah SWT, atas segala pertaniannya di jauhkan dari wabah penyakit dan hasil yang cukup.”
“Selain itu agar warga masyarakat dibersihkan dari hal-hal yang tidak baik (sengkolo) warga masyarakat tetap sehat gemah ripah, rukun dan damai sejahtera.” Jelasnya.
Dalam kegiatan Rasulan warga selalu menampilkan seni budaya kuno seperti Terbangan,Wayang Kulit, Jatil, gejoh lesung dan lainnya agar semua tetap dilestarikan bersama.
Ndoro Aning selaku Dewan Pembina Rakyat Pendukung Kesejahteraan Yogyakarta (RPKY) benar-benar mempunyai pendirian yang sangat kuat dan memberikan contoh yang baik kepada Warga Masyarakat Khususnya Yogyakarta.
“Untuk bisa guyub rukun, gemah ripah dan tidak meninggalkan budaya peninggalan nenek moyang kita.” imbuhnya.

































