LAHAT | INTIP24 – Ada yang unik dalam final cabang olahraga (cabor) voli Pekan Olahraga Provinsi Sumatera Selatan Ke-14 di Kabupaten Lahat tahun 2023 kali ini, di mana bertanding antara tim voli Kabupaten PALI melawan atlit voli Jawa Barat.
“Mencetak sejarah kali ini, Provinsi Jawa Barat berhasil menembus partai final pertama kali mengikuti Pesta Olahraga Provinsi di Sumsel yang sebelumnya khusus diikuti oleh atlit putra dan putrill dari Sumsel itu sendiri. Dengan harapan dari Gubernur Sumsel para pemainnya akan dikirim ke Pekan Olahraga Nasional (PON) di Aceh mendatang,” Kata Kailani ketika menyampaikan informasi akan final tersebut, Jumat. 22/9/23.
“Final PALI melawan Jawa Barat akan kita saksikan, kita katakan Kabupaten PALI akan melawan Provinsi Jawa Barat,” Kata Kailani yang merupakan Dewan Hakim Panitia Voli Porprov Lahat ini.
Menurut Kailani, diduga Provinsi Jawa Barat menggunakan nama OKU Selatan agar bisa ikut Pekan Olahraga Provinsi Sumsel Ke-14 tersebut.
“OKU Selatan itu hanya nama, kalau putra dan putrinya orang Ciamis, dan Tasikmalaya semua,” imbuhnya.
Menurut Misnan, pegiat bola boli Sumsel, pihaknya hanya menghadiri saja akan final tersebut sebab untuk pembuktian ada identitas yang menjadi syarat sesuai pedoman yang disepakati.
“KONI Provinsi kita nilai tidak teliti, namun kali ini Lahat mencetak sejarah baru menghadirkan final Kabupaten melawan Provinsi,” ujarnya.
Ditegaskannya, gubernur Jawa Barat, bupati Ciamis dan Tasikmalaya pasti merasa bangga atas prestasi para remaja mereka yang telah berhasil menembus final di Pulau Sumatera ini.
“Sudah pasti pejabat di Bandung sana bangga, tanpa mengeluarkan modal atlit mereka masuk final, justru OKU Selatan yang mengeluarkan modal untuk orang-orang Ciamis dan Tasikmalaya ini, sedangkan Putra dan Putri OKU Selatan hanya menjadi penonton di negeri sendiri, masyarakat dikibuli oleh Ketua PBVSI OKU Selatan yang diketahui sebagai Ketua DPRD OKU Selatan,” Tukasnya.
Terpisah, Tokoh PBVSI Sumatera Selatan H. Faisol Dulhai, menyayangkan pemain luar Sumatera Selatan dapat bermain di Pekan Olahraga Propinsi Ke-14 kali ini, menurutnya Kabupaten yang keluar sebagai juara dengan menggunakan pemain dari luar Propinsi Sumsel tidak dapat digunakan untuk mewakili Sumsel menuju ke Pekan Olahraga Nasional (PON)
“Peraturan sudah jelas Porprov tidak boleh menggunakan pemain dari Luar Propinsi Sumsel, hal tersebut merugikan Sumatera Selatan sebab tidak bisa digunakan untuk persiapan PON, artinya kabupaten yang menggunakan pemain luar tidak sportif, takut kalah, pemain dari Jabar itu bukan mengangkat nama daerah namun justru menjatuhkan nama daerah,” katanya.
Ditambahkanya, dirinya merasa rugi atas kejadian ini, sebagai Tokoh Voli Sumsel hal ini menimbulkan keprihatinan yang mendalam Porprov Lahat Ke-14 membunuh atlit lokal yang diharapkan dapat menjadi wakil Sumsel untuk ke Pekan Olahraga Nasional.
“Para Ketua-ketua PBVSI saat ini ambisi namun tidak memikirkan talenta daerah mereka sendiri, kalau memang ingin memajukan Daerah sendiri, pahit manis hasilnya harus gunakan atlit sendiri, harapan saya hal ini tidak lagi terulang saya prihatin atas kejadian ini, sebab dari dulu peraturan sudah kami edarkan ke Pengurus PBVSI Kabupaten/Kota,” jelasnya.
Dirinya menegaskan bahwa pedoman pelaksanaan Porprov untuk mutasi atlit, harus satu tahun domisili dan di buktikan dengan identitas serta bukti otentik.
“Sekali lagi kami prihatin, Pengurus PBVSI Kabupaten/Kota saya minta harus mengerti dan memahami peraturan,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua PBVSI OKU Selatan Heri dihubungi oleh wartawan media ini agar mendapatkan informasi yang berimbang, hanya dibaca saja oleh Ketua PBVSI OKU Selatan yang sekaligus sebagai Ketua DPRD Kabupaten OKU Selatan tersebut.
(Editor Dharmawan SE / Nopiarman, SIP/Amir Iskandar/Tim)