Bandung, intip24news.com – Tiga orang dinyatakan meninggal dunia dalam rangkaian acara pernikahan Maula Akbar Mulyadi, putra Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi dengan Wakil Bupati Garut Putri Karlina, Jumat (18/7).
Hal itu dibenarkan oleh pihak Polda Jawa Barat melalui Kabid Humas Kombes Hendra Rochmawan. “Polda Jawa Barat membenarkan informasi adanya tiga orang yang meninggal dalam kegiatan resepsi yang ada di Garut,” kata Hendra saat dikonfirmasi.
Dalam video yang beredar, warga diduga meninggal di tengah kerumunan yang berdesak-desakan di acara digelar di Lapangan Otto Iskandar Dinata, Garut. Salah satu dari korban adalah anggota kepolisian.
“Jadi anggota kami itu telah gugur atas nama Cecep anggota Bhabinkamtibmas Polsek di Polres Garut,” kata Hendra.
Anggota kepolisian itu meninggal saat istirahat sambal duduk. Saat itu, korban pingsan kemudian meninggal dunia. Adapun dua korban lainnya masih diidentifikasi.
Kepolisian masih menyelidiki kasus tersebut. Kepolisian akan berkoordinasi dengan Event Organizer (EO) yang mengatur acara akan guna menghimpun keterangan.
“Kami koordinasikan kembali untuk pengamanan ini oleh EO bagaimana proses dari perencanaan juga kegiatan ini,” beber Hendra.
Dalam pada itu, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi minta maaf atas insiden tersebut.
“Semoga almarhum dan almarhumah diterima iman Islamnya, diampuni segala dosanya, kemudian ditempatkan di tempat yang mulia di sisi Allah subhanahu wa ta’ala,” katanya kepada wartawan di Trans Hotel, Bandung, Jumat (18/7).
“Yang kedua, saya juga menyampaikan permohonan maaf atas nama Maula dan Putri atas penyelenggaraan kegiatan tersebut, dan saya mohon maaf yang sebesar-besarnya atas peristiwa tersebut,” imbuhnya.
Terkait insiden ini, dia mengaku secara pribadi dia tidak tahu terkait digelarnya acara tersebut. Dia mengaku hanya tahu ada acara pertemuan keluarga yang diramaikan oleh acara pentas seni.
“Yang kegiatan di Garut hari ini, acara Sukuran Maula dan Putri, secara pribadi saya itu tidak tahu acara kegiatan itu,” kata dia.
Dedi pun telah mengutus stafnya untuk mendatangi para keluarga korban meninggal dunia di Kabupaten Garut. Dia mengatakan memberikan uang santunan kepada keluarga korban Rp150 juta.
“Hari ini sudah saya meminta staf saya untuk segera menemui seluruh keluarganya dan menyampaikan uang duka dari saya sebagai Gubernur Jawa Barat terhadap keluarga saya hari ini yang mendapat musibah dan kami menyampaikan uang duka Rp150 juta per keluarga,” ucapnya.
Untuk saat ini, Dedi mengatakan belum mengetahui jumlah pasti korban tewas. Informasi yang dia terima, salah seorang korban merupakan anggota polisi.
“Ya kalau sampai hari ini sih saya dengar baru dua orang warga dan satu orang anggota (Polisi). Tapi enggak tahu,” ujarnya.
Di sisi lain, Dedi mengatakan insiden yang terjadi perlu menjadi pembelajaran, termasuk untuk keluarganya agar peristiwa serupa tak kembali terulang di masa mendatang.
“Saya selalu mengimbau tidak boleh membuat kegiatan dalam ruang sempit kemudian orangnya terlalu banyak. Tetapi ya sudah lah peristiwa itu sudah terjadi dan tentunya saya bertanggung jawab terhadap seluruh aktivitas itu, meskipun itu dilakukan oleh kedua mempelai,” kata dia.