INTIP24 News – Bus naas yang membawa WNI rombongan umrah mengalami kecelakaan tepatnya di Wadi Qudaid, sekitar 150 km di utara Jeddah, Arab Saudi, Kamis (20/3/2025). Enam orang WNI menjadi korban tewas dalam kecelakaan bus tersebut.
Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Jeddah masih berkoordinasi dengan Kementerian Agama dan agensi umrah yang memberangkatkan para jemaah, untuk mendapatkan data lengkap daftar korban kecelakaan bus umrah di Arab Saudi tersebut.
“Kementerian Luar Negeri turut menyampaikan duka cita atas wafatnya enam jemaah umrah Indonesia dan akan terus membantu penanganan korban luka,” kata Konjen RI di Jeddah, Yusron B Ambary seperti diberitakan Kompas.com.
“KJRI akan terus memantau jamaah yang dirawat dan akan mengawal proses penanganan korban yang meninggal dunia,” lanjutnya.
Yusron mengatakan, bus jamaah umrah itu semula bertabrakan dengan mobil jeep. Akibatnya, bus tersebut terbalik dan terbakar. Total, ada 20 orang dalam kecelakaan tersebut.
Dari 20 orang korban, enam di antaranya dinyatakan meninggal dunia. Termasuk dr Dian Novita, wakil direktur Rumah Sakit Islam Muhammadiyah, Sumberejo, Bojonegoro, serta Eny Soedarwati anggota DPRD Kabupaten Bojonegoro fraksi PKB.
“Korban luka telah mendapatkan perawatan di RS Arab Saudi,” jelas Yusron.
“Tiga orang korban luka saat ini masih dirawat di rumah sakit. Satu orang alami luka bakar serius, sementara dua lainnya alami retak tulang. Sementara jemaah lainnya sudah berada di hotel di Mekkah,” tambahnya.
Pihak-pihak di Arab Saudi yang telah dihubungi di antaranya rumah sakit setempat, pemandu tur umrah, perwakilan Kementerian Haji, muassasah (penyedia layanan umrah), dan perusahaan bus.
“Kemlu RI saat ini juga tengah berkoordinasi dengan Kementerian Agama RI dan agensi umrah yang memberangkatkan para jamaah guna mendapatkan data lengkap para WNI dan keluarganya di Indonesia,” ucap dia.
Judha mengatakan, Kemlu RI sudah memberitahukan insiden kecelakaan bus tersebut kepada pihak keluarga korban di Indonesia. Ia juga memastikan pihaknya akan terus membantu penanganan korban luka di Arab Saudi.