INTIP24 News -Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada hari Senin menyatakan kesiapan gencatan senjata sementara dengan pihak pejuang Hamas. Namun tujuan genjatan senjata itu hanya demi membebaskan para tawanan dan militernya tidak akan menghentikan perang
“Mengakhiri permusuhan tanpa menghancurkan kelompok bersenjata Palestina berarti “menyerah” dan hanya menguntungkan “musuh”, kata Netanyahu dalam pertemuan kabinet keamanannya.
Netanyahu menegaskan, “negara ini hanya mempertimbangkan gencatan senjata sementara dengan Hamas untuk menjamin pembebasan sandera,” ujar perdana menteri.
Pada akhir pekan, Ophir Falk, kepala penasihat kebijakan luar negeri Netanyahu, mengatakan Israel telah menerima kerangka tersebut.
Pejabat tersebut menyatakan bahwa rencana tersebut tidak bisa dibilang “kesepakatan yang bagus” dan masih ada “banyak rincian yang harus diperjelas,”
“Saya tidak akan siap menghentikan perang.
Terlepas dari apa yang dikatakan Presiden Biden, belum disepakati berapa banyak sandera yang akan dibebaskan pada tahap pertama.
Kita bisa menghentikan pertempuran selama 42 hari untuk mengembalikan para sandera.
Kita tidak bisa menghentikan perang.
Orang-orang Iran dan semua musuh kami melihat kami, dan ingin melihat apakah kami menyerah,” kata perdana menteri Israel.
“Ada banyak rincian dalam kesepakatan itu, dan perang tidak akan berakhir tanpa kita mencapai semua tujuan kita. Kami tidak akan menyerah untuk meraih kemenangan mutlak,” tegas Netanyahu.
Pernyataan perdana menteri tersebut sangat kontras dengan pernyataan AS mengenai sikap Israel terhadap rencana tersebut.
Pada hari Minggu, Departemen Luar Negeri AS mengatakan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengadakan pembicaraan mengenai proposal tersebut dengan Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant.
Selama panggilan telepon, diplomat AS tersebut memuji “kesiapan Israel untuk mencapai kesepakatan” dan menggarisbawahi “bahwa proposal tersebut akan memajukan kepentingan keamanan jangka panjang Israel, termasuk dengan memungkinkan kemungkinan integrasi lebih lanjut di wilayah tersebut.”