PEKALONGAN | INTIP24 News – Hujan deras dengan intensitas tinggi sejak hari Senin hingga Selasa (21/1) din hari mengakibatkan banjir bandang dan tanah longsor di Kecamatan Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah.
Sebanyak 16 orang dilaporkan meninggal dunia akibat bencana ini. Sebanyak sembilan orang lainnya masih dinyatakan hilang.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jateng Bergas Catursasi mengatakan bahwa banjir bandang dan longsor telah menerjang kawasan sejak Senin, 20 Januari 2025.
Petugas gabungan sedang melakukan pencarian sembilan orang yang masih hilang akibat hanyut dalam banjir bandang tadi malam.
Mayoritas dari korban tersebut adalah pemancing yang sedang berteduh di pinggir sungai dari hujan deras.
Kapolres Pekalongan AKBP Doni Prakoso menyebut pihak kepolisian sedang berupaya menuju wilayah Petung.
Akses yang ditempuh harus memutar melalui Banjarnegara karena jembatan terputus. Hal ini menyebabkan petugas membutuhkan waktu kurang lebih tiga jam menuju lokasi kejadian.
Dari informasi yang berhasil diterima, sebanyak 10 korban luka-luka sudah dirujuk ke rumah sakit atau puskesmas terdekat.
Selain di Kecamatan Petungkriyono, banjir juga meredam di wilayah Kedungwuni, Wonopringgo, dan Talun.
Di Kecamatan Petungkriyono, paling parah dihantam tanah longsor berada di Desa Kasimpar. Dari kejadian ini juga ada korban jiwa.
Berdasarkan video yang beredar, warga sekitar sedang mencari korban yang tertimbun karena longsor, diantaranya sudah ada beberapa korban jiwa yang berhasil ditemukan.
Terlihat juga mobil-mobil yang terkena dampak dari bencana longsor dan banjir bandang.
Sekda Kabupaten Pekalongan M Yulian Akbar saat dihubungi membenarkan adanya kejadian tersebut.
“Sementara informasi yang meninggal dunia ada 11 orang dan yang sudah ditemukan 4 orang. Ini masih proses evakuasi korban.”
“Ini masih bisa berubah. Sementara sudah diketemukan 4 orang,” kata Sekda Kabupaten Pekalongan M Yulian Akbar.
Akbar mengungkapkan banjir bandang terjadi karena hujan deras yang melanda wilayah itu sejak kemarin di daerah atas khususnya wilayah Kabupaten Pekalongan bagian selatan.
“Ini pun juga berakibat pada longsor di beberapa titik, ada Desa kasimpar, Tlogohendro, Gumelem juga ada,” ungkapnya.
Saat ini, akses menuju ke Petungkriyono terputus sementara pemerintah lagi buka akses menuju ke Petungkriyono untuk memberikan bantuan relawan SAR dan logistik.
‘Jembatan untuk akses utama terputus, lalu longsor juga masih ada.”
“Kemungkinan yang bisa dilewati melalui Wanyasa, Banjarnegara,” imbuhnya.