Pemkab Tangerang Kolaborasi dengan SGU Kick off Program Penanganan Kemiskinan Ekstrim dan Stunting

Tangerang, intip24news.com – Pemerintah Kabupaten Tangerang melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah. (Bappeda) secara resmi melakukan kick off program kerja sama penanganan kemiskinan ekstrim dan penurunan angka stunting anak di Kabupaten Tangerang, Rabu (23/4/2025).

Program ini sebagai salah satu program unggulan seratus hari pertama kinerja Bupati dan Wakil Bupati Tangerang pada masa jabatan 2024-2029. Disamping itu Bappeda bekerja sama dengan Swiss Germany University (SGU) dalam menciptakan inovasi produk yang dapat dikembangkan dan dilaksanakan oleh masyarakat berpenghasilan rendah agar meningkat dan produk tersebut juga dapat mengurangi angka stunting.

Dua produk yang akan diaplikasikan adalah minyak kemiri yang berasal dari buah kemiri dan tempe semangit atau tempe busuk yang diolah menjadi bubuk penyedap.makanan.

Hadir pada acara yang digelar di kantor Kecamatan Rajeg itu, camat Rajeg, Oman memberikan sambutan pertama, kemudian dilanjutkan sambutan oleh Rektor universitas SGU dan Bupati Tangerang yang diwakili Sekda Kabupaten Tangerang

Bacaan Lainnya

Rektor SGU, DR. Dipl-Ing Samuel Kusumo Cahyo mengungkapkan bahwa dari hasil penelitian tim ahli dan mahadiswa SGU menemukan kandungan Omega 3,6 dan 9 pada buah kemiri. Sementara pada temoe semangit terdapat kandungan protein yang lebih banyak dari tempe biasa.

“Omega 3,6 dan 9 sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan anak agar terhindar dari stunting. Kandungan Omega ini setara dengan yang ada pada ikan salmon yang hidup di laut dalaman dan suhu dingin,” kata DR. Samuel dalam sambutannya.

Ia menambahkan, “Universitas SGU telah meneliti juga protein pada tempe semangit yang ternyata memiliki 70 jenis protein. Tempe semangit ini skan diolah memhadi bubuk yang dapat ditaburkan pada makanan anak. Bukan hanya itu, kedua produk ini akan diaplikasikan sebagai budi daya masyarakat di desa-desa yang ada di Kecamatan Rajeg khususnya dan wilayah Kabupaten Tangerang secara luas,” jelas rektor universitas yang sudah berdiri 25 tahun di Tangerang.

Sementara itu, Sekertaris Daerah Kabupaten Tangerang, DR.H Soma Atmaja M.Si memberikan sambutan mewakili Buoati Tangerang Drs. Moch. Maesyal Rasyid M.Si. bahwa kick off program penanganan kemiskinan ekstrim dan stunting 50 desa dalam kerangka (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025-2029 menandai seratus hari kerja bupati Tangerang.

“Penyebab kemiskinan ekstrim melibatkan banyak faktor, salah satunya adalah rendahnya tingkat pendidikan, akses layanan dasar kesehatan, serta banyak rumah tangga yang tidak memiliki jaminan sosial. Keterbatasan lapangan kerja dan pendapatan yang rendah ikut berkontribusi terhadap kemiskinan. Untuk itu, kami pemerintah daerah menyiapkan beberapa kegiatan prioritas program unggulan prospek pada RJPMD 2025-2030. Salah satunya meningkatkan penghasilan masyarakat berkolaborasi dengan steak holder secara penta holic,” tutur Sekda Kabupaten Tangerang Soma Atmaja.

Soma juga mengapresiasi tim penelitian Universitas SGU yang dimotori oleh Heri Sutanto dan Maria Gunawan Putri dan bergarap kolaborasi terus berlanjut.

Di tempat yang sama, Kepala Bappeda Kabupaten Tangerang DR Ujang Sugiantoro ST.MT menjawab pertanyaan awak media saat acara usai.

“Sudah ada perusahaan yang akan mengolah produk suplemen minyak kemiri dan tempe semangit yang nanti akan diedarkan. Program RPJMD 50 Desa ini paling tidak akan menyasar 10 desa pertahun dan masyarakat bisa ikut menanam buah kemiri di mana dalam 3 tahun sudah mendapatkan hasilnya,” ujar Ujang Sugiantoro.

Sebelumnya diketahui, Bappeda Kabupaten Tangerang bersama Swiss German University (SGU) menandatangani perjanjian kerjasama peningkatan ekonomi masyarakat pesisir melalui berbagai upaya pemanfaatan sumber daya alam menjadi bahan konsumsi makanan dan minuman.

Kesepakatan kerjasama antara Bappeda dengan SGU ini berlangsung di gedung bekas DPRD Kabupaten Tangerang pada Rabu, 4 September 2024.

Strategi pengentasan kemiskinan ekstrem dan stunting ini mengutamakan pemanfaatan sumber daya alam yang diolah menjadi bahan makanan dan minuman. Ada pun produk yang akan dikembangkan antara lain produksi minyak kemiri, sirup kemiri, tempe semangit dan sosis sate bandeng.