INTIP24 News – Delapan orang tewas dan 3.000 orang terluka di Lebanon ketika alat pesan pager meledak massal pada hari Selasa (17/9). Duta Besar Iran untuk Lebanon dilaporkan termasuk korban yang terluka.
Kelompok militan Lebanon, Hizbullah menyatakan bahwa ratusan anggotanya terkena dampak insiden tersebut, menyalahkan Israel.
Media berita Al Manar, mengutip Menteri Kesehatan Lebanon Firas Abiad melaporkan kejadian itu.
Abiad mengonfirmasi jumlah korban luka di seluruh negeri. Kementeriannya juga membuat rumah sakit waspada dan meminta mereka untuk siap menanggapi keadaan darurat kesehatan, kata Al Manar. Semua spesialis kesehatan juga diminta untuk “pergi ke tempat kerja mereka,” lapor media digital Naharnet.
Sementara kantor berita Iran Mehr melaporkan, duta Besar Iran untuk Beirut Mojtaba Amani juga diduga terluka akibat ledakan pager. Dua staf kedutaan lainnya diyakini juga terkena dampak dari serangkaian ledakan tersebut.
Foto dan video orang-orang di seluruh Lebanon yang pagernya meledak di saku dan tangan mereka telah muncul di media sosial. Beberapa klip juga memperlihatkan orang-orang yang terluka dirawat di rumah sakit.
Hizbullah menyebut insiden tersebut sebagai “pelanggaran keamanan terbesar” dalam hampir satu tahun dan menyalahkan Israel.
Kelompok tersebut beralih dari penggunaan telepon pintar ke pager dalam komunikasinya setelah konflik antara Yerusalem Barat dan Gaza pecah tahun lalu, karena kekhawatiran Israel berpotensi meretas perangkat tersebut.
Kelompok Hizbullah dan militer Israel telah saling serang selama hampir setahun, karena Hizbullah mendukung kelompok militan Hamas yang bermarkas di Gaza dalam konfliknya.
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) juga telah menyerang sasaran di Lebanon, menewaskan beberapa anggota senior Hizbullah, termasuk Fuad Shukr, yang terkena serangan udara di Beirut pada akhir Juli.
Pejabat Israel dilaporkan mengancam Hizbullah dengan respons militer yang menghancurkan jika terjadi eskalasi lebih lanjut. Iran mengancam Israel dengan “perang yang menghancurkan” jika menyerang Lebanon.
Sementara Hizbullah mengeluarkan peringatan keras minggu lalu, memperingatkan bahwa perang habis-habisan akan menyebabkan “kerugian besar di kedua belah pihak” dan lebih banyak pengungsi.