BEKASI | INTIP24 News – BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah)Jawa Barat telah merilis data daerah yang mengalami kekeringan. Tercatat sebanyak 12 daerah dengan status siaga darurat, dan satu daerah berstatus tanggap darurat kekeringan.
Keduabelas daerah itu ialah Kabupaten Indramayu, Kabupaten Majalengka, Kota Bekasi, Kabupaten Kuningan, Kabupaten Cirebon, Kota Cimahi, Kabupaten Bandung, Kabupaten Karawang, Kabupaten Ciamis, Kota Depok, Kota Cirebon, dan Kabupaten Garut. Kabupaten Bekasi jadi satu-satunya yang berstatus tanggap darurat kekeringan.
“Kalau siaga, darurat tidak hanya kekeringan tapi termasuk hidrometeorologi. Kemudian kekeringan, saat ini. Ada 12 kabupaten/kota siaga darurat, satu tanggap darurat. Ini masih siaga darurat, cenderung lebih ter-handle belum sampai butuh banget air bersih,” kata Plh Kepala Pelaksana BPBD Jawa Barat, Anne Hermadianne Adnan kepada wartawan Selasa lalu.
Ia pun mengungkap bahwa kekeringan ini menyebabkan kekurangan air bersih pada delapan kabupaten/kota. Diantaranya Kabupaten Bogor, Karawang, Bekasi, Bandung, Garut, Kuningan, Pangandaran, dan Subang. Semuanya berdampak pada 34 kecamatan, 54 desa, 17.771 Kepala Keluarga (KK).
“Paling banyak di Kabupaten Bogor paling banyak terdampak. Ada 27.387 jiwa terdampak, di 9.634 KK di 19 desa, 13 kecamatan. Untuk daerah lain sampai saat ini belum ada data pengiriman air di wilayah lainnya,” ucap Anne.
Sementara itu, Pemerintah Kabupaten Bekasi mengerahkan seluruh perangkat daerah untuk membantu menanggulangi krisis air bersih di 34 desa yang tersebar di 10 kecamatan, di wilayah utara dan selatan Kabupaten Bekasi.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bekasi merilis hingga Rabu, 4 September 2024 pukul 19.00 WIB, Pemkab Bekasi bersama stakeholder lainnya, telah mendistribusikan sebanyak 439.400 liter air bersih ke berbagai wilayah terdampak kekeringan.
Adapun daerah yang paling banyak mengalami krisis air bersih di Kabupaten Bekasi berada di empat kecamatan, yakni Kecamatan Cibarusah, Bojongmangu, Sukawangi dan Cabangbungin.
Selain itu krisis air bersih juga terjadi di beberapa desa di Kecamatan Serang Baru, Babelan, Muaragembong, Pebayuran, Karangbahagia dan Cikarang Pusat.
Pada Rabu, 4 September 2024, BPBD Kabupaten Bekasi berkolaborasi dengan perangkat daerah dan stakeholder lainnya telah menyalurkan sebanyak 122.000 liter air bersih ke berbagai desa yang terdampak kekeringan.
Di Kecamatan Sukawangi, BPBD mendistribusikan 10.000 liter air bersih untuk warga Desa Sukatenang dan Desa Sukabudi. Bantuan air bersih juga disalurkan dari Disperkimtan Kabupaten Bekasi untuk warga Desa Sukadaya sebanyak 5000 liter dan puluhan galon air mineral.
Di Kecamatan Cabangbungin, BPBD menyalurkan 10.000 liter air bersih di Desa Jayalaksana dan di SMPN 2 Cabangbungin. Kemudian dari Dinas Arsip dan Perpustakaan mendistribusikan 8.000 liter air bersih di Desa Setiajaya. Bantuan air bersih juga diberikan dari PMI Kabupaten Bekasi sebanyak 20.000 liter untuk warga Desa Jayabakti dan Sindangsari Kecamatan Cabangbungin.
Bantuan air bersih juga diberikan dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) sebanyak 15.000 liter untuk warga Desa Sirnajaya Kecamatan Serang Baru. Kemudian 8.000 liter air bersih dari Balitbangda untuk warga Desa Sirnajaya dan Desa Nagacipta.
Di wilayah Kecamatan Cikarang Pusat, bantuan air bersih diberikan dari Bagian Pembangunan Setda Kabupaten Bekasi sebanyak 8.000 liter untuk warga Desa Pasirranji, ditambah 8.000 liter dari BPBD Kabupaten Bekasi.
BPBD juga menyalurkan 20.000 liter air bersih untuk warga Desa Medalkrisna dan Desa Sukamukti Kecamatan Bojongmangu. Dan 10.000 liter air bersih untuk masyarakat Desa Karangbahagia Kecamatan Karangbahagia.