BOGOR | INTIP24 News – Kepolisian memberlakukan rekayasa lalu lintas ‘one way’ pagi hari ini dari puncak Bogor, Jawa Barat menuju Jakarta, Senin (16/9).
Rekayasa lalu tersebut saat ini sedang berlangsung sebagai langkah penanganan arus lalu lintas pada libur panjang sejak Sabtu (15/9).
Sekitar 140 ribu kendaraan melintas di kawasan puncak hingga pukul 24.00 WIB.”Totalnya 140 ribu kendaraan didominasi oleh roda dua. Kurang lebih estimasinya 60 persen (berbanding) 40 persen dengan roda empat,” ujar Kasatlantas Bogor, AKP Guntama kepada wartawan, Senin (16/9/2024).
Rizky menjelaskan, kemacetan parah terjadi diduga karena banyak pelambungan kendaraan di Puncak. Hal itu merupakan salah satu hambatan yang terjadi.”Itu yang menjadi hambatan kenapa di Puncak ini susah untuk dibongkar,” ujarnya.
Rizky membenarkan ada wisatawan yang tewas. Namun, ia membantah perempuan berusia 56 tahun yang meninggal itu karena terjebak kemacetan parah.
“Kronologisnya adalah ketika selesai dari wisata di agrowisata puncak di Gunung Mas, beliau ketika kembali ke kendaraannya merasa mual, pusing kemudian sesak napas dan pingsan, di evakuasi di masjid,” ujarnya.
Hingga artikel ini dimuat, sistem satu arah masih diterapkan dari arah Cianjur menuju Jakarta. Penerapan itu dilakukan sampai kondisi lalu lintas lancar kembali.
‘Kita tentatif, jadi kita melihat arus lintasnya yang dari Cianjur tersendatnya sampai kapan. Kemungkinan hari ini akan lebih lama untuk one way turun ke bawahnya,” jelasnya.
Rizky menjelaskan pada rekayasa lalu lintas kali ini akan memprioritaskan wisatawan yang akan menuju Jakarta. Diperkirakan pemberlakuan ‘one way’ ini bakal berlangsung hingga sore hari mengingat hari ini menjadi hari terkahir dari long weekend.
“Hari terakhir libur long weekend, jadi kami prioritaskan wisatawan yang kembali ke jakarta,” jelasnya.
“(One way) Arah Jakarta, masih situasional, bagaimana Aris kiriman dari arah Cianjur seperti apa, estimasi mungkin sampai sore (one way),” ucapnya.