Jet Tempur AS Bombardir Yaman, 31 Orang Tewas dan 101 Lainnya Terluka

INTIP24 News – Amerika Serikat melancarkan operasi pengeboman besar-besaran terhadap kelompok Houthi di Yaman pada hari Sabtu, menewaskan dan melukai puluhan orang. Presiden AS Donald Trump memperingatkan bahwa “neraka akan menimpa” kelompok itu jika tidak berhenti menyerang pelayaran internasional.

Setidaknya 31 orang tewas dan 101 lainnya terluka dalam serangan itu, sebagian besar wanita dan anak-anak, kata Anis al-Asbahi, juru bicara kementerian kesehatan Yaman, pada hari Minggu (16/3).

Dilaporkan empat anak dan seorang wanita tewas dalam serangan yang menghantam dua rumah di provinsi Saada utara, media Yaman melaporkan. Rekaman yang dibagikan di media lokal menunjukkan anak-anak dan seorang wanita di antara mereka yang dirawat di ruang gawat darurat rumah sakit.

“Serangan itu menandai operasi militer AS terbesar di Timur Tengah sejak Donald Trump menjabat,” kata deorang pejabat AS mengatakan kepada Reuters bahwa serangan terhadap Yaman mungkin akan terus berlanjut selama berminggu-minggu.

Bacaan Lainnya

Trump, dalam sebuah unggahan di media sosial, berjanji akan menggunakan “kekuatan mematikan yang luar biasa yang belum pernah Anda lihat sebelumnya” hingga Houthi menghentikan serangan mereka terhadap pengiriman barang di sepanjang koridor maritim yang vital tersebut,” ujar Trump dikutip Middle East Eye.

Houthi, yang secara resmi dikenal sebagai Ansar Allah, telah berulang kali melancarkan serangan pesawat tak berawak dan rudal terhadap kapal-kapal di Laut Merah dan Teluk Aden sejak 2023, dengan mengatakan bahwa mereka bertindak sebagai bentuk solidaritas dengan warga Palestina yang diserang Israel di Gaza.

Kampanye ini telah berdampak serius pada rute pelayaran, yang biasanya menangani sekitar 12 persen lalu lintas pelayaran global, sehingga mendorong banyak perusahaan mengambil rute memutar yang mahal ke sekitar Afrika Selatan.

Biro politik Ansar Allah menggambarkan serangan itu sebagai “kejahatan perang”.

“Angkatan Bersenjata Yaman kami sepenuhnya siap untuk menanggapi eskalasi dengan eskalasi,” katanya dalam sebuah pernyataan.

Serangan udara dilaporkan di ibu kota, Sanaa, serta di al-Bayda dan Radaa.

Dilansir Middle East Eye, Militer AS juga menargetkan lokasi militer Houthi di kota Taiz di barat daya dan sebuah pembangkit listrik di kota Dahyan di Saada, yang menyebabkan pemadaman listrik, menurut media lokal dan laporan saksi mata.

Trump juga mengeluarkan peringatan kepada Iran , menuntut agar Iran segera menghentikan dukungannya terhadap Houthi. Ia mengatakan bahwa jika Iran mengancam Amerika Serikat, “Amerika akan meminta pertanggungjawaban penuh kepada Anda dan kami tidak akan bersikap baik tentang hal itu”.

Panglima tertinggi Korps Garda Revolusi Islam, Hossein Salami, menanggapi pada hari Minggu bahwa Houthi beroperasi secara independen dan membuat keputusan strategis dan operasional mereka sendiri.

“Kami memperingatkan musuh-musuh kami bahwa Iran akan menanggapi dengan tegas dan destruktif jika mereka melaksanakan ancamannya,” kata Salami kepada media pemerintah.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi, dalam sebuah posting di X, meminta AS untuk menghentikan serangan terhadap Yaman dan mengatakan Washington tidak dapat mendikte kebijakan luar negeri Iran.

Pos terkait