JAKARTA | INTIP24 News – Kementerian Pertahanan (Kemhan) RI menggandeng TAIS Shipyards, sebuah pabrik galangan kapal terkemuka asal Turki, untuk mewujudkan upaya pertahanan laut Indonesia agar semakin moncer.
Pembangunan KCR-Full Combat Mission ini diharapkan dapat semakin memperkokoh perlindungan laut Indonesia. Hal ini juga sejalan dengan upaya pemerintah untuk meningkatkan kapasitas pertahanan negara, khususnya kelautan.
Pemilihan galangan kapal dari Turki juga diharapkan agar dapat mempererat hubungan baik antara Indonesia dan negara yang resmi mengganti nama internasional menjadi Türkiye itu.
Melalui rilis resmi Kemhan RI, pembangunan kapal sudah mulai dilakukan. Acara pemotongan baja pertama juga sudah dilakukan pada Rabu (30/10/2024) lalu.
Pemotongan baja pertama menjadi momen yang sangat krusial dalam pembuatan kapal TNI AL tersebut.
Pemotongan baja pertama itu merupakan salah satu dari empat tonggak utama pembuatan kapal perang, yakni pemotongan awal baja kapal (first steel cutting), peletakan lunas kapal (keel laying), peluncuran kapal (launching), dan penamaan kapal (ship naming).
Setelah menyelesaikan seluruh tahapan tersebut, kapal akan melalui proses pengiriman dan uji coba operasional sebelum nantinya akan dilakukan serah terima kepada Kemhan dan TNI AL.
Kapal cepat rudal canggih ini memiliki kemampuan tempur super lengkap dan saling terintegrasi. Sesuai dengan namanya, KCR-Full Combat Mission juga memiliki kecepatan tinggi yang akan membantu meningkatkan pertahanan laut Indonesia.
Sebagai tambahan, Kemhan RI membeli dua KCR 70 meter (NB74 dan NB75) dari TAIS Shipyards. Dua kapal tersebut memiliki spesifikasi panjang keseluruhan 70 meter dengan lebar 11,7 meter.
Kapal tersebut mampu berlayar dengan kecepatan maksimal di atas 40 knot dan dapat mengangkut 43 personel.
Kerja sama Indonesia dan Turki dalam pembangunan kapal ini merupakan bagian dari komitmen bersama untuk menjaga stabilitas dan keamanan kawasan.