Publik sempat dihebohkan dengan langkah yang diambil Ketua Umum Nasdem, Surya Paloh meminang Muhaimin Iskandar atau yang dikenal dengan Cak Imin untuk dipasangkan dengan Anies Baswedan yang diusung Koalisi Perubahan untuk Persatuan sebagai Bacapres pada Pilpres 2024 mendatang.
Gerak langkah keputusan Surya Paloh sungguh tepat momentumnya saat Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa, Cak Imin merasa tersingkir di Koalisi pimpinan Bacapres Prabowo Subianto, yakni Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) dengan masuknya Partai Golkar, PAN dan paling akhir PBB pimpinan Yusril Ihza Mahendra.
Bak gayung bersambut, Cak Imin pun menerima pinangan itu, hingga kemudian tak menunggu momentumnya lepas, dideklarasikanlah Anies-Muhaimin sebagai Bakal Capres dan Cawapres di Gedung Yamato, Surabaya, Minggu.
Duet Anies-Muhaimin tak pernah diduga sebelumnya, dan tak pernah masuk dalam radar kalkulasi capres dan cawapres, namun pasangan ini justru kemudian menggambarkan sebuat kata yang sangat diidam-idamkan.
‘Indonesia Banget‘, demikian kata yang harus disematkan pada pasangan yang dimunculkan oleh Koalisi Perubahan. Gerangan apa makna Indoneia banget. Dengan bergabungnya PKB di koalisi perubahan yang secara sosio kultural merupakan rumah besar berhimpunnya kaum Islam Tadisional, sedang PKS tempat bersatunya kaum Modernis Islam lantas Nasdem wadah politik kaum Nasionalis Riligius.
Sahabat Surya Paloh dalam perjalanan politiknya telah melahirkan Manifesto Politik denga jargon Restorasinya, beberapa bulan terahir ini sering mengucapkan, di akhir hidupnya ingin berbuat yang terbaik buat negara dan bangsa. Tentu itu semua dijalani dengan konsisten. Dengan tidak menghujat siapapun lawan apa lagi kawan politik. Negarawankah Paloh? Tidak bukan itu..!
Surya Paloh telah nampak zuhud dari jabatan politik..! Paloh adalah Mpu Indonesia Moderen.
Kharisma sang Mpu Paloh, nampak terang benderang. Coba saja lihat, lahirnya Koalisi Perubahan merupakan ikhtiar politik untuk merestorasi proses penyelenggarasn politik ke-tatanegaraan yang lebih baik dalam sistim demokrasi. Mpuh Surya Paloh menjadi teladan untuk Bangsa Indonesia, tentang “Kepantasan dan Kepatutan”.
Lebih dari itu, di bawah kepemimpinan Mpu Surya Paloh, tak ada satupun kader Nasdem yang merasa cemburu sosial. Tak merasa dianaktirikan ketika Mpuh Paloh dan Nasdem mengambil semua dari luar partainya. Dengan tidak membuat repot siapapun. Bisa saja Mpuh Paloh mengajukan anak atawa kader Partai Nasdem sebagai Cawapresnya Anies Baswedan..! Tapi tidak dengan Mpuh Surya Paloh.
Bagi saya, sedikit banyak mengenal sosok Surya Paloh yang merupakan kader Golkar ketika saya masih di DPR Daerah Jakarta 1992. Terus terang saat itu saya rada kurang respek pada lelaki brewok asal Aceh ini, lantaran beda pandangan politik. Ternyata, diujung kiprahnya, sungguh luar biasa. Sungguh membuat saya kagum dengan sang Mpu Paloh ini.
Proses memenangkan Pilpres 2024 mendatang. Harus diakui perlu mendulang suara pemilih di Jawa Tengah dan Jawa Timur, dan ini merupakan kantong masa pemilih PKB (Partai Kebangkitan Bangsa)
Terlepas dari hiruk pikuk kecaman pedas dan tuduhan sarkasme dari kubu Demokrat yang merasa kecewa dengan langkah Nasdem, sungguh itu diambil atas pertimbangan demi amannya posisi Anies sebagai Capresnya. Momentum itu diambil dengan satu tujuan, yaitu kemenangan dari cita-cita koalisi.
Meski Demokrat telah menarik diri dari Koalisi, namun baik Nasdem dan PKS masih membuka diri bagi Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) untuk tetap berada di Koalisi Perunahan.
Akhirnya, harapan tetap terus melangkah dan berjuang demi perubahan Indonesia lebih baik, yang dilandasi atas kesamaan visi terus diupayakan bersama segenap anggota koalisi. Lebih dari itu, yang penting adalah untuk membangun Indonesia dengan sistim demokrasi yang bermartabat, menjunjung tinggi etika, moral dan adab. Tentu saja ini juga merupakan catatan bagi siapapun yang akan bergabung dengan koalisi perubahan berikutnya.
KH Ronggo sutrisno
Redaksi senior INTIP24NEWS.COM






































