Menteri ATR BPN Terima Laporan Hilangnya 32 Situ di Bekasi dan Bogor

JAKARTA | INTIP24 News – Danau atau situ dapat berfungsi sebagai penampung sementara air hujan berlebih dan membantu mengurangi potensi banjir di suatu daerah. Situ juga dapat dijadikan tempat wisata seperti banyak situ atau danau yang sudah terkenal jadi tujuan wisata.

Namun belakangan terdapat 32 situ di wilaxah Bekasi hingga Bogor, Jawa Barat dilapotkan telah hilang.

Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Nusron Wahid mengatakan bahwa pihaknya mendapatkan laporan sebanyak 32 situ atau danau kecil di wilayah Bekasi hingga Bogor, Jawa Barat telah hilang.

Nusron mengatakan laporan hilangnya 32 situ tersebut diterima oleh Kementerian ATR/BPN setelah mendapat informasi dari Kementerian Pekerjaan Umum (PU) dalam rapat koordinasi pengendalian tanah dan banjir beberapa waktu lalu.

Bacaan Lainnya

“Laporan dari PU kemarin sudah ada 32 situ di kawasan Jawa Barat, ‘wetan’ atau timur Jakarta yang hilang,” kata Nusron dalam keterangannya, Kamis (20/3).

Kendati demikian, Nusron mengaku belum mengetahui secara detail penyebab hilangnya puluhan situ tersebut karena belum melakukan pengecekan satu per satu.

“Belum, belum saya cek satu per satu. Nanti kalau ngecek itu saya akan bersama dengan PU,” ucap dia.

Kementerian ATR/BPN belum mendapatkan data lengkap mengenai penyebab pasti hilangnya danau kecil tersebut, karena laporan yang diterima baru sebatas informasi umum tanpa rincian detail.

“Belum dicek, karena kemarin itu topiknya (rapat koordinasi pengendalian tanah dan banjir) bicara masalah sungai dan sepadan sungai. Tapi merambat, kita belum siap datanya itu. Ini lagi teman-teman Bekasi, Bogor saya suruh untuk mengecek,” jelas Nusron.

Sebagai Menteri ATR yang baru, Nusron mengaku belum sepenuhnya mengetahui lokasi dan perubahan yang terjadi pada situ-situ yang hilang tersebut.

Meski begitu, Nusron mengaku segera mempelajari lebih lanjut situasi dan kondisi lahan yang sebelumnya menjadi kawasan situ yang hilang. Dia akan mencari tahu apa yang terjadi dengan lahan tersebut, apakah sudah berubah menjadi kawasan lain dan apa penyebabnya.

“Karena situnya udah enggak ada, dulunya di mana. Saya juga baru di sini (sebagai Menteri ATR). Nanti akan saya tanya ini dulu di mana letak situ, sekarang jadi apa. Nanti akan saya pelajari satu per satu,” terang Nusron.

Selain itu, Nusron mengatakan bahwa dalam waktu dekat, ia juga akan melakukan pertemuan bersama Gubernur Banten Andra Soni dalam rangka pengecekan.

“Nanti saya rapat dengan Gubernur Banten saya mau hitung lagi yang Banten ada berapa. Nah itu baru kita lihat detailnya satu per satu lokasinya,” tambah Nusron.

Sebelumnya, Kementerian PU bersama Kementerian Agraria dan Tata Ruang (ATR)/Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar terus menyusun rencana aksi pengendalian banjir di wilayah Jabodetabek.

Rapat koordinasi (rakor) dilaksanakan oleh Wakil Menteri PU Diana Kusumastuti bersama Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR)/Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Nusron Wahid dan Gubernur Jabar Dedi Mulyadi pada Senin (17/3) di Jakarta, membahas upaya penyelamatan lahan pada infrastruktur pengendalian banjir di wilayah Jabar.

Pos terkait