BEKASI | INTIP24 News – Rekomendasi DPP partai Golkar yang mengusung Dani Ramdan sebagai calon Bupati Bekasi dan Mohamad Ikhwan Syahtaria sebagai calon Wakil Bupati Bekasi menimbulkan permasahan di kepengurusan DPD Golkar Kabupaten Bekasi.
Hal itu dipicu oleh karena Dani Ramdan enggan dipasangkan dengan Ikhwan Syahtaria dan tetap memilih Romli sebagai wakil bupati yang diusung Demokrat dan PKB.
Dalam aksi damai di kantor DPD Golkar Kabupaten Bekasi, Rabu 28/8/2024, para pengurus DPD Golkar Kabupaten Bekasi menolak pencalonan Dani Ramdan sebagai calon bupati jika tetap memilih Romli sebagai pendampingnya.
Menurut pengunjuk rasa, hal ini merupakan bentuk penghianatan dan aksi biadab yang dilakukan Dani Ramdan dengan tidak mengindahkan rekomendasi DPP Golkar.
“Rekom DPP Golkar sangat ideal, namun Dani Ramdan setelah melakukan pertemuan dengan pengurus DPD Golkar Kabupaten Bekasi, beliau lebih memilih Romli sebagai wakil bupati. Kami sebagai partai pemenang pemilu di Kabupaten Bekasi tidak mau amsyong, tidak bisa mencalonkan kader Golkar di Pilkada. Dan ini aib besar bagi Golkar jika tidak mengusung calon bupati dan wakil bupati, ini tanggungjawab moral kami kepada konstituen,” papar Wakil Ketua DPD Golkar Kabupaten Bekasi Rudi Hartono.
Ditambahkan, pengurus DPD Golkar ingin menyampaikan pesan ini secara langsung kepada DPP Golkar. Menurut Rudi, apa yang dilakukan Dani Ramdan mencerminkan orang yang tidak memiliki etika politik.
“Golkar adalah partai pemenang yang tidak kehabisan kader. Jika tidak ada kepastian, maka kami akan segera berkomunikasi dengan DPP untuk mengusung kader Golkar dan membentuk poros baru,” sambung Rudi.
Rudi menilai, merubah rekomendasi dari Ikhwan ke Romli atau sebaliknya, lebih sulit dibandingkan mengeluarkan rekom baru karena ada deal-deal politik dan memakan waktu yang cukup lama. DPD Golkar Kabupaten Bekasi menginginkan pasangan cabup cawabup yang saling menguatkan, bukan dipaksakan.
“Kami yakin Golkar akan memilih keputusan yang cepat dan tepat. Jika harus koalisi, kami ingin sama-sama demen, bukan dipaksakan. Jika harus mengusung, kami tidak kekurangan kader yang secara kapabilitas, kapasitas dan isi tasnya siap untuk maju,” terangnya.
Dari Kabupaten Bekasi Madrawi melaporkan