IHSG Sempat Terhenti, DPR Minta Pasar Tetap Tenang

JAKARTA | INTIP24 News – Menyikapi situasi penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang sempat terhenti selama 30 menit, DPR RI meminta pasar tetap tenang dan menghindari pernyataan yang menambah kepanikan.

Hal itu diutarakan Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI Said Abdullah dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.

Said menjelaskan perdagangan bursa yang sempat tertahan selama 30 menit akibat penurunan IHSG hingga 5 persen perlu diwaspadai.

Namun, ia meminta otoritas terkait untuk memberikan respons yang bisa menenangkan pasar, utamanya otoritas bursa dan Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK).

Bacaan Lainnya

“Dari sisi KSSK, perlu menyampaikan bauran kebijakan sektor moneter dan fiskal yang memperkuat pasar keuangan kita,” ujar Said.

Dalam pada itu, Wakil Ketua DPR RI sekaligus Ketua Harian Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, langsung mendatangi Bursa Efek Indonesia (BEI) saat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok pada Selasa kemarin, 18 Maret 2025.

Di tengah IHSG yang terus merosot, kehadiran Dasco menunjukkan perhatian Presiden Prabowo bahwa pemerintah tidak tinggal diam menghadapi gejolak ekonomi.

Pasar modal Indonesia mengalami tekanan hebat dalam beberapa waktu terakhir. IHSG terus merosot, mencerminkan ketidakpastian yang dirasakan para investor.

Sebagaimana diketahui, nilai tukar rupiah per 18 Maret 2025 pukul 12.00 WIB mengalami pelemahan dengan posisi Rp16.465 per dolar AS. Secara tahun berjalan (year-to-date/ytd), angka itu turun 1,1 persen. Akan tetapi, Said menyebut penurunan itu masih dalam batas wajar.

Selain itu, sektor perdagangan menunjukkan indikator yang positif. Data Badan Pusat Statistik (BPS) pada Februari 2025 memperlihatkan nilai ekspor Indonesia mencapai 21,98 miliar dolar AS atau naik 2,58 persen. Nilai kumulatif ekspor per Februari pun naik 9,16 persen.

Sama halnya, neraca perdagangan juga masih mencatatkan surplus dengan nilai Rp51,07 triliun per Februari. Indeks PMI Manufaktur Indonesia dari S&P Global meningkat menjadi 53,6 pada Februari 2025, naik dari 51,9 pada Januari 2025.

Maka, ia menyarankan KSSK untuk menggunakan gaya komunikasi publik yang lebih simpatik dan mengajak semua komponen, termasuk pengusaha besar, untuk menyelamatkan pasar keuangan.

Pemerintah juga bisa menunjukkan bahwa reformasi fiskal yang tengah berjalan menjamin keberlangsungan fiskal jangka panjang.

Langkah ini untuk menepis keraguan investor dan tetap melihat surat utang negara (SUN) sebagai instrumen investasi yang menarik, yang saat ini sangat dibutuhkan pemerintah.

Dia juga meminta otoritas bursa dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencermati perkembangan pasar dalam dua hari ke depan.

“Dalam jangka panjang hendaknya OJK dan otoritas bursa untuk memperluas basis investor, terutama di sektor ritel, dan inovasi produk, terutama syariah untuk memperkuat pasar saham kita,” tambahnya.

Ketua Banggar DPR pun meminta pihak yang tidak berkaitan dengan otoritas bursa untuk tidak menambah kepanikan pasar.