JAKARTA | INTIP24 News – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) telah berjalan dengan anggaran Rp 71 triliun yang diambil APBN lewat Badan Gizi Nasional (BGN). Setelah hampir dua pekan berjalan, program unggulan Presiden Prabowo Subianto ini banyak menuai polemik di masyarakat.
Belakangan Dana APBD hingga zakat diusulkan bisa ikut membiayai tambahan anggaran bagi program prioritas tersebut. Dana dari APBN sendiri juga sebetulnya diwacanakan akan bertambah dari Rp 71 triliun untuk memperluas cakupan Makan Bergizi.
Soal dana APBD ikut membiayai Makan Bergizi Gratis, hal ini diusulkan oleh Gubernur Terpilih Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.
Menurutnya, usulan ini sudah disampaikan langsung olehnya ke Presiden Prabowo Subianto. Usulan itu disampaikan ketika Khofifah sowan ke Istana Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa (14/1/2025).
Khofifah bilang program Makan Bergizi Gratis hanya fokus pembiayaannya lewat APBN. Padahal banyak daerah yang memiliki APBD cukup mumpuni untuk membantu pembiayaan program ini.
“Tadi saya matur ke Pak Presiden, ada juknis dari BGN. Juknis BGN itu APBN. Padahal sharing APBD menurut saya penting,” sebut Khofifah usai melakukan pertemuan dengan Prabowo.
Sementara itu, Ketua DPD RI Sultan B Najamuddin juga mengusulkan potensi dana selain APBN untuk membiayai Makan Bergizi Gratis. Dia mendorong dana zakat untuk membiayai program prioritas Prabowo tersebut.
Dana zakat dinilai menjadi pendanaan yang melibatkan masyarakat luas karena zakat didapatkan langsung dari masyarakat. Dengan begitu, menurut Sultan, pemerintah tidak sekadar menggunakan APBN.
“Bagaimana kita menstimulus agar masyarakat umum pun terlibat di Program Makan Bergizi gratis ini. Di antaranya adalah saya kemarin juga berpikir kenapa nggak ya kalau zakat kita yang luar biasa besarnya juga kita mau libatkan ke sana, itu salah satu contoh,” sebut Sultan kepada wartawan di gedung MPR/DPR/DPD RI, Senayan, Jakarta Pusat.
Soal usulan APBD ikut membiayai Makan Bergizi, Prabowo menyiratkan persetujuannya. Dia bilang pemerintah siap membuka diri apabila ada Pemerintah Daerah yang ingin ikut serta menyukseskan program tersebut. Yang penting adalah tidak ada kebocoran dan program harus berjalan secara efisien.
“Kemudian dari Pemda juga ingin ikut serta, para Gubernur, Bupati, monggo kita buka siapa pun yang mau ikut serta boleh. Yang penting efisien dan sampai ke sasaran dan tidak ada kebocoran,” tegas Prabowo.
Kepala Badan Gizi Nasional
Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana juga kompak dengan Prabowo. Soal penggunaan dana APBD untuk membiayai program Makan Bergizi Gratis memang perlu dilakukan. Menurutnya, segala bantuan dari pemerintah daerah, termasuk dukungan anggaran, memang perlu direalisasikan segera.
Bantuan dari pemerintah daerah diyakini dapat mempercepat dan memperluas implementasi program MBG yang menjadi prioritas Presiden Prabowo Subianto. Sejauh ini, pemerintah melaksanakan MBG dengan dukungan dari kocek negara, ada sekitar Rp 71 triliun anggaran yang ditetapkan di APBN 2025 untuk program ini.
Tentu saja (bantuan APBD) bisa direalisasikan, dan sangat perlu untuk mempercepat implementasi program,” sebut Dadan dalam keterangan kepada wartawan , ditulis Kamis (16/1/2025).
Dadan membeberkan ada tiga hal yang bisa dilakukan pemerintah daerah untuk membantu program MBG. Pertama, menyiapkan infrastruktur SPPG dan distribusi MBG, kedua pembinaan masyarakat untuk memasok bahan baku berbasis potensi sumber daya lokal. Ketiga, beberapa dinas di masing-masing pemerintah daerah bisa menyalurkan bantuan MBG utamanya untuk ibu hamil, menyusui, dan anak balita.
Hal-hal semacam ini, kata Dadan, sudah dilaporkan langsung olehnya ke Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian dengan harapan mendapatkan atensi langsung dari para pejabat tinggi di tingkat daerah.
Sementara itu soal usulan dana zakat, sejauh ini pihaknya belum mendalami hal tersebut.
“BGN fokus dana APBN Rp 71 triliun dulu ya,” sebut Dadan dalam keterangannya kepada wartawan.
Untuk diketahui, negara mana saja yang telah melaksanakan program makan gratis ini, berikut rinciannya.
- India
Negara di Asia Selatan ini memiliki program makan siang gratis di sekolah bernama POSHAN. Menurut laporan, program melayani 120 juta anak di lebih dari 1,27 juta sekolah dan pusat Skema Jaminan Pendidikan. Ini menjadikan skema POSHAN jadi yang terbesar di dunia.
Makan siang biasanya berisi sereal yang tersedia secara lokal, dibuat sesuai dengan adat istiadat setempat yang berlaku. Kemudian, setiap anak akan menerima susu dan sup atau sayuran yang dimasak sebagai kari.
Nasi dan biji-bijian lain yang disajikan saat makan siang diperkaya dengan nutrisi seperti zat besi, vitamin B12, dan folat.
Setiap siswa tingkat sekolah dasar harus diberikan 100 gram biji-bijian setiap hari, serta 20 gram protein, 50 gram sayuran berdaun.
serta 5 gram minyak dan lemak. Sementara siswa sekolah dasar dan menengah atas harus diberikan 150 gram biji-bijian, 30 gram protein, 75 gram sayuran berdaun, serta 7,5 gram minyak dan lemak.
- China
Sekolah-sekolah di China memiliki program makan siang berbayar yang murah, yakni sekitar $0,70 per hari (atau Rp 11 Ribu). Harga tersebut sudah termasuk kotak makan siang untuk setiap siswa.
Nantinya, siswa akan mendapatkan campuran nasi, daging, dan sayuran yang sehat di dalam kotak makan siang, dan biasanya dapat memilih antara dua hingga tiga kali makan.
Dalam hal ini, pemerintah Cina telah mendanai skema “makan siang bergizi” di sekolah-sekolah umum pedesaan untuk memerangi malnutrisi. Data pemerintah pada bulan Juni 2017 menunjukkan bahwa 48% sekolah tidak mampu sepenuhnya memenuhi standar gizi yang direkomendasikan.
- Jepang
Sekolah di Jepang memiliki program makan bergizi di sekolah yang dipungut sekitar 250 hingga 300 yen (sekitar USD $3) per makanan per siswa. Namun, ada pilihan potongan harga dan gratis bagi keluarga miskin.
Pada 2004, 99% siswa sekolah dasar dan 82% siswa sekolah menengah pertama di Jepang makan kyūshoku (makan siang di sekolah). Makanannya ditanam secara lokal, hampir tidak pernah dibekukan, dan (kecuali pembatasan pola makan) sama untuk setiap siswa.
- Brasil
Brasil telah menyediakan makanan sekolah gratis bagi anak-anak dari keluarga berpenghasilan rendah sejak tahun 1940-an. Kemudian, pada 2009 program ini diperluas untuk memenuhi kebutuhan seluruh 40 juta anak di negara tersebut.
Program ini dilakukan sebagai respons terhadap semakin banyaknya bukti bahwa makanan sekolah gratis membantu mencegah obesitas dan meningkatkan pendidikan gizi.
Bahkan di Brasil, program makan sekolah dijalankan dengan jaringan nasional yang terdiri dari 8.000 ahli gizi untuk merancang makanan dan mensyaratkan minimal 30% makanan yang disajikan berasal dari peternakan keluarga setempat di kota sekolah.
- Finlandia
Finlandia adalah salah satu negara dengan sistem pendidikan terbaik di dunia. Tak hanya itu, ternyata sekolah-sekolah di Finlandia juga menerapkan program makan siang gratis yang memenuhi standar gizi.
Finlandia menyediakan makanan panas gratis di sekolah untuk semua siswa dari pra-sekolah dasar hingga pendidikan menengah atas setiap hari sekolah, sebagaimana dijamin oleh Undang-Undang Pendidikan Dasar tahun 1948.
Pasal 31 Undang-Undang Pendidikan Dasar menyatakan: “Seorang siswa yang mengikuti pendidikan dasar harus diberikan makanan yang seimbang dan diatur dengan tepat serta diawasi pada setiap hari sekolah.”
Biasanya, dalam makanan tersebut terdapat banyak sayuran, seperti lobak dan bit, untuk mengimbangi beberapa pati dan biji-bijian. Selain itu, ada juga ikan, roti, daging, dan sebagainya.
- Estonia
Negara Eropa Utara ini juga memiliki program makan sekolah gratis. Di Estonia, makan sekolah gratis disajikan di sekolah dasar dan menengah.
Pedoman nutrisi untuk makanan sekolah di Estonia didasarkan pada piramida makanan Estonia. Di dasar piramida terdapat air dan olahraga. Tingkat berikutnya mencakup pati, buah-buahan, dan sayuran.
Menurut Pedoman Diet Berbasis Makanan Estonia, makanan-makanan tersebut harus menjadi porsi utama setiap kali makan. Sementara bagian tengah piramida mencakup produk susu dan daging.
Kemudian, di bawah tingkat atas terdapat minyak, mentega, dan kacang-kacangan. Lalu d puncak piramida terdapat makanan seperti es krim, minuman ringan, madu, dan biskuit. Sebagai catatan di Estonia bahwa makanan tinggi gula harus dimakan secukupnya.
- Swedia
Makan siang gratis di sekolah dasar Swedia telah ada sejak tahun 1973. Pemerintah atau pemerintah kota yang menanggung semua biaya program ini.
Kebanyakan makan siang di sekolah bergaya prasmanan dan terutama mencakup kentang, pasta, atau nasi; daging atau ikan; dan sayuran. Susu dan air biasanya ditawarkan sebagai minuman.
Di banyak sekolah di Swedia, guru atau kepala sekolah makan bersama siswanya, dengan tujuan menciptakan hubungan yang lebih kuat antara siswa dan otoritas sekolah. Sekolah-sekolah di Swedia juga menyelenggarakan pekan pangan internasional dan pekan vegetarian.
- Amerika Serikat
Negara ini memiliki program makan siang sekolah nasional yang beroperasi di lebih dari 101.000 sekolah negeri, sekolah swasta nirlaba, dan lembaga perawatan perumahan.
Program ini diatur dan dikelola di tingkat federal oleh Layanan Pangan dan Gizi Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA). Program makan siang sekolah menyediakan “makanan bergizi seimbang” dengan biaya rendah atau tanpa biaya kepada lebih dari 31 juta anak setiap hari sekolah.
Program ini menyediakan makanan gratis, atau dengan potongan harga (yang disubsidi pemerintah), kepada anak-anak dari keluarga berpenghasilan rendah.
Kemudian, mereka yang tidak memenuhi syarat untuk mendapatkan harga gratis atau potongan harga akan dikenakan biaya nominal.