INTIP24 News – Puluhan ribu warga Palestina yang mengungsi berusaha kembali ke rumah mereka di Gaza utara. Mereka adalah bagian dari 300.000 lebih warga Palestina selama 15 bulan berada di kantong-kantong pengungsian selama serbuan tentara Israel.
Menurut Kementerian Kesehatan Gaza, sekitar 650.000 orang yang mengungsi di Jalur Gaza bagian tengah dan selatan akan kembali ke rumah mereka di utara setelah 15 bulan perang Israel di daerah kantong itu.
Lebih dari 47.000 warga Palestina telah dibunuh oleh pasukan Israel di Gaza sejak Oktober 2023, dengan mayoritas adalah wanita dan anak-anak. Ribuan lainnya diyakini terkubur di bawah reruntuhan bangunan yang dihancurkan oleh Israel.
Meskipun ada gencatan senjata, Israel tetap menembaki warga Palestina yang mengungsi. Setidaknya satu anak tewas ketika pasukan Israel menembaki kereta keledai di Gaza bagian tengah.
Sementara itu, Kementerian Kesehatan Lebanon mengatakan tembakan Israel menewaskan dua orang pada hari Senin dan melukai 17 lainnya di selatan dalam hari kedua kekerasan saat penduduk mencoba kembali ke desa-desa perbatasan.
Presiden AS Donald Trump pada Minggu (26/1) mengusulkan agar satu setengah juta warga Palestina di Gaza dipindahkan ke Yordania atau Mesir sebagai bagian dari rencana untuk “membersihkan” daerah kantong itu. Utusan khususnya untuk Timur Tengah, Steve Bickhof, bahkan mengusulkan pemindahan sebagian penduduk Gaza ke Indonesia.
Mantan Menteri Keamanan Nasional sayap kanan Israel , Itamar Ben Gvir, mendukung saran Trump dalam sebuah posting di X.
“Salah satu tuntutan kami kepada Perdana Menteri Benjamin Netanyahu adalah untuk mempromosikan emigrasi sukarela. Ketika presiden negara adikuasa terbesar di dunia, Trump, secara pribadi mengemukakan gagasan ini, pemerintah Israel harus segera menerapkannya – mempromosikan emigrasi sekarang,” tulisnya.
Pembersihan etnis ini akan membuka jalan bagi proyek kolonisasi Yahudi dan transformasi Gaza menjadi pusat teknologi futuristik yang diimpikan Netanyahu.
Dengan rencana ini, Trump sejalan dengan gerakan Zionisme jangka panjang dan, lebih tepatnya, tujuan perang yang ditetapkan oleh kelompok sayap kanan Israel.
Dalam pada itu, tank-tank Israel kembali menembaki orang-orang yang kembali ke rumah mereka pada Selasa pagi di lingkungan Zeitoun, Gaza, selatan Kota Gaza, kantor berita Wafa melaporkan.
Media tersebut mengatakan pasukan Israel juga melepaskan tembakan ke arah perbatasan timur laut Khan Younis, di Jalur Gaza selatan.
Sementara itu, Bulan Sabit Merah Palestina mengatakan pihaknya telah mengambil 10 mayat yang membusuk dari berbagai lokasi di sepanjang Jalan al-Rashid di Gaza pada hari Senin.
Diluar itu, beberapa tokoh terkemuka Israel, termasuk jurnalis dan komentator veteran, telah mengejek usulan Presiden AS Donald Trump untuk “membersihkan” Gaza dan memindahkan secara paksa rakyat Palestina ke Yordania dan Mesir .
Pada hari Sabtu, kurang dari seminggu setelah gencatan senjata diberlakukan di Gaza, yang mengakhiri perang selama 15 bulan, Trump menggambarkan daerah kantong Palestina itu sebagai “lokasi pembongkaran” dan mengatakan akan lebih baik jika “kita bersihkan saja semua tempat itu”.
“Saya ingin Mesir menerima orang-orang,” kata Trump. “Anda berbicara tentang sekitar satu setengah juta orang, dan kita hanya membersihkan semuanya dan berkata: ‘Anda tahu, ini sudah berakhir’.”
Haaretz, surat kabar resmi Israel, mengeluarkan serangan pedas terhadap usulan kebijakan Trump pada hari Senin, dengan dewan redaksi menyatakan bahwa Jalur Gaza adalah “rumah” bagi lebih dari dua juta warga Palestina sekaligus mengejek usulan agar mereka dikirim ke negara-negara Arab lain bersama dengan Indonesia.
“Pada tingkat ini, Trump kemungkinan akan mengusulkan agar warga Gaza diluncurkan ‘secara sukarela’ ke luar angkasa dan menetap di Mars, sesuai dengan semangat janjinya dalam pidato pelantikannya: ‘Dan kami akan meneruskan takdir nyata kami ke bintang-bintang, meluncurkan astronot Amerika untuk menanam Bintang dan Garis di planet Mars’,” tulis dewan redaksi.
Iran secara tidak langsung memberi tahu Trump bahwa alih -alih mengirim orang Palestina ke Mesir, orang Israel harus dideportasi ke Greenland
Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi, mengejek proposal Presiden Trump untuk memindahkan warga Palestina dari Gaza dengan menyarankan agar orang Israel dikirim ke Greenland.
Sumber: Middle East Eye
Editor: Hasan Munawar