JAKARTA | INTIP24 News – Tindakan cepat dan tegas Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo yang telah memerintahkan Kabareskrim Polri Komjen Wahyu Widada untuk mengusut teror kepala babi ke kantor media Tempo patut diaoresiasi. Hal itu menunjukan keseriusan Polri memperhatikan nasib jurnalis tanah air.
Demikian diutarakan NR Icang Rahardian, Ketua Umum IWO Indonesia, menanggapi perintah Kapolri kepada Kabareskrim untuk mengusut aksi premanisme yang primitif yang telah melakukan dua kali mengirim paket bangkai hewan.
“Kita apresiasi kepada Kapolri Jenderal Lstyo Sigit Prabowo yang telah memerintahkan Kabareskrim Polri Komjen Wahyu Widada untuk menindak lanjuti laporan jurnalis Tempo dan kita pun mengucapkan terima kasih telah mendengar keluhan insan pers yang prihatin atas aksi teror tersebut,” ujar Icang Rahardian, Minggu (23/3/2025).
Sebagaimana diketahui Kapolri telah memerintahkan pengusutan aksi teror yang menimpa salah seorang jurnalis Tempo Francisca Christy Rosana pada 19 Maret 2025 pukul 16.15 WIB.
“Kaitannya dengan peristiwa di media Tempo, saya sudah perintahkan kepada Kabareskrim untuk melaksanakan penyelidikan lebih lanjut,” ujar Sigit usai safari Ramadan di Mesjid Raya Medan, Sabtu (22/3).
Dia memastikan jajaran Bareskrim akan memberikan pelayanan terbaik untuk menyelidiki kejadian itu.
“Saya kira kita semua tentunya akan memberikan pelayanan yang terbaik untuk bisa menindaklanjuti hal tersebut,” katanya.
Menurut Icang Rahardian, perintah pengusutan oleh Kapolri membuat insan pers lega, ini menunnukan perhatian Polri dan sinergitas kepada insan pers.
“Saya atas nama sahabat IWO Indonesia mengucapkan terima kasih kepada Kapolri, dan berharap pelaku dapat ditangkap, sehingga permasalahan ini tidak terulang lagi. Hal ini penting, mengingat, sebagai jurnalis kita sering mendapat intimidasi, persekusi bahkan teror seperti yang dialami jurnalis Tempo,” jelas Ketua Umum Ikatan Wartawan Online Indonesia.
Sebagai organisasi profesi wartawan yang memiliki anggota tersebar di 30 provinsi dan 200 lebih kabupaten kota, IWO Indonesia sangat peduli dengan nasib jurnalis dan wartawan dalam menjalankan tugas sebagai pilar keempat demokrasi.
“Kita berdiri digarda terdepan dalam menjaga marwah insan pers, dan menjadi mitra pemerinntah ikut berpartisipasi dalam proses pembangunan, baik di daerah maupun pusat,” tandas Icang Rahardian.
