INTIP24 News – Pasukan khusus Israel menyamar sebagai pengungsi Palestina yang mencari tempat tinggal selama operasi penyelamatan sandera Hamas di Gaza Sabtu lalu.
Dalam laporannya, ABC News mengutip sumber militer Israel pada Selasa bahwa Pasukan komando Israel yang mengenakan pakaian sipil sebagai taktik dalam operasinya.
Pasukan telah menyelamatkan empat orang dari dua bangunan terpisah di Nuseirat, sebuah kamp pengungsi yang luas di Gaza tengah pada hari Sabtu pukul 11 pagi waktu setempat.
Para sandera itu telah ditawan di Gaza sejak 7 Oktober 2023, ketika Hamas melancarkan serangan mendadak lintas batas terhadap Israel, yang menewaskan sekitar 1.200 orang dan 250 orang diculik.
Sumber keamanan Israel mengatakan kepada ABC bahwa pasukan khusus sudah ditempatkan di dekat gedung tempat para sandera ditahan sebelum mereka diberi perintah oleh komandan pasukan Israel.
Operasi itu melibatkan helikopter yang membawa para sandera yang berhasil dibebaskan dan petugas yang terluka dari Unit Kontraterorisme Nasional Kepolisian Israel, yang berpartisipasi dalam operasi penyelamatan.
Mereka mendarat di Pusat Medis Sheba di Israel mulai pukul 12:15 dan helikopter terakhir mendarat pada pukul 12:45.
“Para sandera yang selamat diantaranya Almog Meir Jan (usia 21), Noa Argamani (25), Andrey Kozlov (27) dan Shlomi Ziv (40) berada dalam kondisi medis yang baik ketika mereka diselamatkan,” kata pejabat Militer Israel IDF.
Kozlov, seorang sandera warga negara ganda Rusia-Israel, bekerja di festival Nova sebagai penjaga keamanan ketika Hamas melancarkan serangan mendadak lintas batas terhadap Israel.
Para pejabat Kementerian Kesehatan Gaza yang dikelola Hamas mengatakan pada hari Minggu bahwa sedikitnya 274 warga Palestina tewas dalam operasi IDF di Nuseirat dan 698 orang terluka.
Militer Israel sebelumnya mengenakan pakaian sipil sebagai taktik dalam operasinya, menurut laporan media.
Hamas menyandera sekitar 250 orang pada tanggal 7 Oktober. Sekitar setengah dari mereka diperdagangkan dengan tahanan Palestina selama gencatan senjata selama seminggu pada bulan November, dan tujuh orang telah diselamatkan oleh pasukan Israel.
Dari 120 orang yang tersisa, 43 orang diperkirakan tewas, menurut penghitungan resmi terbaru yang dirilis oleh Yerusalem Barat.
Tiga sandera dilaporkan tewas akibat tembakan ramah pada Desember 2023.
Pasukan Israel telah membunuh lebih dari 37.000 warga Palestina dan melukai lebih dari 84.000 orang selama delapan bulan serangan udara dan serangan darat skala besar, menurut pihak berwenang di daerah kantong tersebut.