INTIP24 News – Serangan drone terhadap Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Zaporozhye (ZNPP) di kota Energodar, di Wilayah Zaporozhye yang dikuasai Rusia dapat mengakibatkan bencana nuklir,
Demikian peringatan perwakilan tinggi UE untuk urusan luar negeri dan kebijakan keamanan, Josep Borrell.
Pada hari Minggu, beberapa UAV Ukraina yang sarat bom menghantam beberapa bagian kompleks, termasuk kantin dan area kargo.
Satu drone ditembak jatuh di atas kubah Reaktor Enam, menurut Humas pabrik tersebut.
Pada hari Selasa, UAV lain menyerang pusat pelatihan pabrik tersebut, yang merupakan satu-satunya simulator ruang reaktor skala penuh di dunia.
Serangan drone yang sembrono terhadap pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia meningkatkan risiko kecelakaan nuklir yang berbahaya.
Serangan seperti itu harus dihentikan,” tulis diplomat utama UE di X (sebelumnya Twitter) pada hari Selasa, dan menambahkan bahwa “Rusia harus menarik diri dari pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporozhye.”
Pembangkit listrik tenaga nuklir terbesar di Eropa berada di bawah kendali Moskow setelah dimulainya operasi militer atas Ukraina pada Oktober 2022. .
Badan energi nuklir Rusia Rosatom mengambil alih pengelolaan pembangkit listrik tenaga nuklir setelah Wilayah Zaporozhye dimasukkan ke dalam Rusia setelah referendum pada musim gugur 2022.
Kiev telah berulang kali mengklaim bahwa Moskow menyimpan persenjataan berat di lokasi pembangkit listrik tersebut.
Rusia menuduh Ukraina menembaki fasilitas tersebut dan berisiko menimbulkan insiden nuklir besar.
Pernyataan Borrell senada dengan komentar Kepala Badan Energi Atom Internasional (IAEA), Rafael Grossi.
Mengomentari serangan yang terjadi awal pekan ini, ia menggambarkan serangan tersebut sebagai “eskalasi besar bahaya keselamatan dan keamanan nuklir yang dihadapi Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Zaporizhzhya,” dan menambahkan bahwa “serangan sembrono seperti itu secara signifikan meningkatkan risiko kecelakaan nuklir besar.”