INTIP24 News – Sekitar 1.000 tentara Ukraina yang dilengkapi baju besi melancarkan serangan lintas batas kota Sudzha, Provinsi Kursk, Rusia pada 6 Agustus 2024 lalu.
Ini adalah pertama kali sejak perang dunia kedua (WW II) pasukan asing beehasil menembus perbatasan Rusia.
Presiden Rusia Vladimir Putin menggambarkan serangan Kursk sebagai satu lagi “provokasi skala besar” yang dilakukan Kiev, dan menuduh pasukan Ukraina sengaja menargetkan warga sipil di Sudzha dan kota-kota lain.
Setidaknya empat warga sipil tewas dan 28 lainnya terluka dalam serangan artileri dan drone Ukraina, kata penjabat Gubernur Aleksey Smirnov pada Selasa malam.
Korban terbaru berasal dari serangan drone kamikaze terhadap ambulans yang menewaskan pengemudinya dan melukai dokter serta pasien di dalamnya.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova menggambarkan serangan Ukraina di Wilayah Kursk sebagai “aksi teroris” dan meminta komunitas internasional untuk mengutuknya.
Militer Rusia telah menanggapi serangan tersebut dengan menargetkan area persiapan di Wilayah Sumy dengan rudal balistik Iskander.
Menurut Jenderal Valery Gerasimov, kepala Staf Umum Rusia, serangan tersebut dihentikan tidak jauh dari perbatasan.
Sedikitnya 100 tentara Ukraina tewas, 215 orang terluka dan Kiev kehilangan 54 kendaraan lapis baja, termasuk tujuh tank, kata Gerasimov pada Rabu.
Sebelumnya Ameeika Serikat memperingatkan Ukraina untuk tidak menyerang ke dalam wilayah Rusia dengan persenjataan yang dipasoknya.
“Kami bermaksud menghubungi mitra kami di Ukraina untuk mendapatkan gambaran lebih lengkap tentang apa yang terjadi,” kata pejabat keamanan AS, Jhon Kirby kepada wartawan pada hari Rabu.
Ia juga mengatakan kebijakan AS mengenai penggunaan sistem senjata yang dipasok Amerika oleh Ukraina “tidak berubah sama sekali.”
Washington secara resmi telah melarang Kiev menggunakan senjata dan peralatan AS di Rusia, namun Ukraina telah melakukannya berkali-kali.
Pada bulan Mei tahun lalu, Kirby berbicara tentang “frustrasi” AS dengan gambar kendaraan Amerika yang terbakar yang muncul selama serangan Ukraina di Wilayah Belgorod.
Sumber: RT News
Editor: Hasan M