Yaman Pecahkan Rekor Hantam Jantung Wilayah Israel dengan Rudal Jarak Jauh

INTIP24 News – Kelompok Houthi Yaman menembakkan rudal permukaan-ke-permukaan yang berhasil mencapai Israel tengah untuk pertama kalinya pada hari Minggu (15/9).

Meski serangan itu menghantam daerah yang tidak berpenghuni dan tidak menimbulkan korban luka, namun disebutkan bahwa Yaman telah meningkatkan kemampuan serangan jarak jauh yang menempuk jarak 2.000 Km dengan waktu sekitar 11 menit saja.

Dilaporkan, sirene serangan udara berbunyi di Tel Aviv dan seluruh Israel tengah beberapa saat sebelum rudal mendarat Minggu pagi sekitar pukul 6.30 waktu setempat.

“Setelah sirene berbunyi beberapa saat lalu di Israel tengah, sebuah rudal permukaan-ke-permukaan teridentifikasi melintas ke Israel tengah dari timur dan jatuh di area terbuka. Tidak ada korban luka yang dilaporkan,” kata militer Israel.

Bacaan Lainnya

Juru bicara Houthi, Nasruddin Amer, mengatakan dalam sebuah postingan di X bahwa rudal Yaman telah mencapai Israel setelah “20 rudal gagal dicegat”, dan menggambarkan serangan itu sebagai “awal”.

Serangan itu menandai pertama kalinya Houthi menembus jauh ke jabtung wilayah udara Israel dengan rudal.

Gerakan Houthi, yang menguasai wilayah utara Yaman, telah beberapa kali menembaki Israel sejak Oktober lalu sebagai bentuk solidaritas terhadap warga Palestina di Gaza. Sebelumnya, sebagian besar rudal tersebut berhasil dicegat, meskipun satu rudal menghantam wilayah terbuka dekat pelabuhan Laut Merah Israel di Eilat pada bulan Maret.

Pada bulan Juli, pesawat nirawak Houthi mencapai Tel Aviv, menewaskan satu orang dan melukai empat lainnya. Israel membalas dengan serangan udara besar-besaran terhadap target di dekat pelabuhan Hodeidah di Yaman, menewaskan enam orang dan melukai 80 orang.

“Houthi telah meningkatkan kemampuan rudal mereka dan sekarang mampu menyerang Israel tengah,” bunyi pernyataan Institut Studi Keamanan Nasional Israel (INSS).

“Pesawat tak berawak Yaman juga telah menunjukkan efektivitas mematikannya dalam serangan baru-baru ini di Tel Aviv, yang terjadi tepat sebelum Israel mengebom pelabuhan Hodeidah,” imbuh lembaga pemikir keamanan Israel tersebut.

“Ini serius dan menunjukkan bahwa meskipun ada berbagai upaya untuk melawan mereka, Houthi tidak hanya memiliki kapasitas untuk menyerang Israel tetapi juga telah meningkatkan kemampuan peluncuran mereka untuk mencapai pusat negara tersebut,” tandasnya.

Nasr al-Din Amer juga menyatakan kepada AlbJazeera,
“Operasi hari ini mengirimkan pesan dukungan berkelanjutan bagi rakyat Palestina. Kami tidak akan ragu untuk menargetkan lokasi musuh Israel mana pun. Pengembangan senjata kami selaras dengan studi menyeluruh tentang sistem pertahanan Israel. Kami berfokus pada penargetan beberapa teknologi pertahanan udara Israel yang paling canggih. Operasi kami dikoordinasikan dengan perlawanan Palestina untuk memaksimalkan efektivitasnya. Kami siap menghadapi pembalasan apa pun, dan mereka yang menyerang kami juga akan menghadapi konsekuensinya. Ada fase tambahan dalam operasi kami untuk mendukung perlawanan Palestina.”

Sementara itu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan pada hari Minggu bahwa Houthi Yaman seharusnya tahu bahwa Israel akan menuntut harga yang mahal setelah serangan mereka di tanah Israel.

Selama rapat kabinet mingguan, Netanyahu juga menegaskan bahwa situasi saat ini di Israel utara “tidak akan berlanjut” dan bahwa ia bertekad untuk melakukan segala kemungkinan untuk memastikan kembalinya warga Israel yang telah mengungsi dari utara ke rumah mereka.

Sumber: Middle East Eye

Editor: Hasan M

Pos terkait