Akankah Jepang Terlibat Jika Pecah Perang antara China dan Taiwan

Taiwan and China flags together textile cloth, fabric texture

INTIP24 News – Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) telah memulai serangkaian latihan gabungan di sekitar SelatTaiwan. Latihan besar-besaran itu ditujukan sebagai peringatan menghukum bagi negara pulau yang berupaya memisahkan diri dari China Daratan.

Juru bicara militer China Li Xi mengatakan bahwa latihan tersebut terdiri dari kekuatan angkatan darat, angkatan laut, angkatan udara, dan kekuatan altereli roket di Selat Taiwan. Li Xi.

“Latihan tersebut akan fokus pada gabungan patroli kesiapan tempur laut-udara, penguasaan kendali medan perang, dan serangan presisi gabungan terhadap sasaran-sasaran utama,” kata Li dikutip RT.

“Latihan tersebut juga akan dilakukan secara dekat di wilayah sekitar Taiwan, serta operasi di dalam dan di luar rangkaian pulau untuk menguji kemampuan tempur sebenarnya,” katanya.

Bacaan Lainnya

Sebagai tanggapan, Kementerian Pertahanan Taiwan mengerahkan pesawat, kapal angkatan laut, dan sistem rudal pesisir untuk memantau pasukan PLA, dan mengutuk latihan mendadak tersebut karena membahayakan stabilitas regional.

Militer Tiongkok juga menegaskan bahwa latihan ini sebagai peringatan keras terhadap campur tangan dan provokasi negara lain.

Sementara itu, Jepang menyesalkan pernyataan duta besar China yangungkapkan bahwa rakyat Jepang akan dibawa ke dalam perang jika pemerintah mereka berencana mendukung gerakan kemerdekaan Taiwan.

“Kami menganggap sangat tidak pantas bagi duta besar yang ditempatkan di Tokyo untuk membuat komentar seperti itu, dan kami segera mengajukan protes keras terhadap hal tersebut,” Sekretaris Kabinet Jepang Yoshimasa Hayashi mengatakan kepada wartawan pada hari Rabu.

Hayashi menambahkan bahwa pemerintah Jepang secara konsisten menyerukan agar permasalahan seputar Taiwan diselesaikan secara damai, melalui dialog.

“Perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan penting tidak hanya bagi keamanan negara kami, namun juga bagi stabilitas komunitas internasional secara keseluruhan,” ujarnya.

Hayashi menyampaikan komentarnya sebagai tanggapan atas peringatan yang dikeluarkan oleh Duta Besar Tiongkok Wu Jianghao, yang berbicara pada hari Senin menyinggunh kehadiran delegasi Jepang pada pelantikan Presiden Taiwan yang baru terpilih, Lai Ching-te.

Para pejabat Tiongkok menyebut Lai sebagai “separatis berbahaya” dan marah atas kunjungan anggota parlemen AS dan politisi asing lainnya ke Taipei.

Beijing telah berjanji untuk mewujudkan penyatuan kembali dengan Taiwan, sebuah pulau dengan pemerintahan mandiri yang dianggap sebagai provinsi yang memisahkan diri. Beijing menegaskan penyatuan akan dieujudkan dengan kekerasan, jika diperlukan.

Ketegangan Tiongkok-Jepang meningkat dalam beberapa bulan terakhir. Pemerintah Tiongkok memanggil duta besar Jepang dan Filipina pada bulan April, setelah para pemimpin mereka menghadiri pertemuan puncak di Washington dan menuduh Beijing melakukan perilaku berbahaya dan agresif di Laut Cina Selatan.

Kementerian Luar Negeri Taiwan memuji teguran Hayashi terhadap duta besar Tiongkok pada hari Rabu, dengan mengatakan bahwa pihaknya “menyambut baik perhatian komunitas internasional terhadap situasi di Selat Taiwan dan tindakan apa pun yang akan membantu menjaga perdamaian regional.”

Sumber: RT News
Editor: Hasan M

Pos terkait