SUKABUMI | INTIP24 News – Sebaran titik lokasi bencana banjir dan longsor di Sukabumi, Jawa Barat Rabu lalu bertambah. Hasil pendataan BPBD setempat, jumlah lokasi terdampak bencana yang terjadi akibat cuaca ekstrem itu bertambah menjadi 112 titik.
Dari 112 titik lokasi bencana, lebih dari separuhnya terdampak banjir limpasan. Jumlahnya sebanyak 79 kejadian.
Sisanya tanah longsor di 13 lokasi, pohon tumbang di 9 lokasi, tanggul jebol di 5 lokasi, dinding ambruk 1 lokasi, TPT ambruk 2 lokasi, rumah ambruk 1 lokasi, dan sekolah ambruk di 2 lokasi.
Kepala Pelaksana BPBD Kota Sukabumi, Novian Rahmat Taupik, mengatakan penambahan wilayah terdampak bencana setelah dilakukan penyisiran. Hasil asesmen di lapangan, hingga Rabu (6/11) malam total terdapat 112 titik lokasi yang terdampak.
“Lokasinya tersebar hampir di semua wilayah di tujuh kecamatan,” kata Novian, Kamis (7/11).
Dilaporkan juga sebanyak 348 unit bangunan rumah maupun sarana dan prasarana fasilitas umum dan fasilitas sosial ikut terdampak.
“Sementara warga yang terdampak sebanyak 294 kepala keluarga atau 674 jiwa,” tuturnya.
Sementara itu jumlah pengungsi sudah mulai berkurang. Sebab, sebagian warga sudah ada yang kembali ke rumah masing-masing.
Data BPBD, saat ini terdapat 65 jiwa yang masih mengungsi. Mereka terdiri dari 53 jiwa warga Kelurahan Cikondang Kecamatan Citamiang, 5 jiwa warga Kelurahan Karangtengah Kecamatan Gunungpuyuh, 3 jiwa warga Kelurahan/Kecamatan Citamiang, dan 4 jiwa warga Kelurahan Tipar Kecamatan Citamiang.
“Hasil pendataan, ada sejumlah pengungsi yang sudah kembali ke rumahnya masing-masing. Jadi jumlah pengungsi mulai berkurang,” ungkapnya.
Upaya penanganan pascabencana dilakukan BPBD setempat dibantu unsur dan elemen lainnya. Tim disebar ke berbagai wilayah untuk membantu lokasi-lokasi yang masih terdampak.
“Sekaligus juga kita mendistribusikan bantuan dari BPBD Jawa Barat. Kami harapkan jumlah bantuan sesuai dengan data yang terdampak. Tidak ada yang terlewatkan,” ungkapnya.
Sementara tim BPBD lainnya masih melakukan pengecekan kondisi rumah warga yang rusak. Upaya itu dilakukan untuk mengklasifikasi tingkat kerusakan baik berat, sedang, dan ringan.
“Kami juga lakukan monev (monitoring dan evaluasi) kondisi seluruh titik lokasi yang terdampak bencana akibat hujan deras dibarengi angin kencang pada Selasa kemarin. Semoga semua bisa secepatnya kembali normal,” pungkasnya. (BB/J-3)
Sekretaris Daerah Kabupaten Sukabumi Ade Suryaman menginstruksikan segera didirikannya posko bencana. Langkah itu dipandang penting untuk mempercepat informasi dan data serta penanggulangan korban terdampak secara terpadu.
“Dengan adanya posko bencana semua jadi terorganisir, termasuk penyaluran bantuan bagi korban,” terang Ade yang juga ex-officio Kepala BPBD Kabupaten Sukabumi.
Kepala Dinas Sosial Kabupaten Sukabumi, Wawan Godawan, mengaku sudah menyiagakan bantuan bagi warga terdampak bencana. Bantuan berasal dari Dinas Provinsi Jawa Barat serta Kementerian Sosial RI.
“Sementara ini bantuannya berupa makanan siap saji, selimut, serta kasur. Termasuk bantuan tenda yang kami siapkan seandainya diperlukan untuk kondisi kedaruratan,” terangnya.
Dinsos, kata Wawan, masih mendata korban terdampak bencana untuk mengetahui secara riil kebutuhan yang diperlukan para pengungsi.
“Terutama data warga pengungsi yang hamil, balita, bayi, maupun lanjut usia,” pungkasnya. (BB/J-3)