JAKARTA – Wakil Ketua Umum Golkar Melchias Markus Mekeng mengaku yakin Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) tidak akan bubar begitu saja. KIB akan terus konsisten bersama Golkar, PAN dan PPP.
Menurut Mekeng, pernyataan Ketua Majelis Pertimbangan PPP M Romahurmuziy tidak merepresentasikan sikap PPP. Karena Rommy bukan ketua umum partai.
Masih tetap konsisten kok KIB ini, ya Rommy ini kan baru muncul lagi di permukaan kan baru-baru saja, ya mungkin dia ketemu sama tokoh lain terus bilang seolah-olah sudah pecah, itukan statement yang terlalu prematur, karena satu, dia bukan seorang Ketum Partai. Representasi, statement yang model kayak gini, koalisi ini sepertinya Pak Ketum partai,” ujar Mekeng kepada wartawan, dikutip Rabu (8/3).
Mekeng yakin PPP masih berkomitmen bersama KIB. Ia menilai, pernyataan Rommy hanya sebagai politisi semata. “PPP kan masih tetap commit kepada KIB, kalau saya anggap statement Rommy itu politisi sesama politisi, terus ditanya wartawan ya dibuat statement itu. Tapi menurut saya itu tidak representasi dari KIB, dari PPP,” ujar Mekeng.
Seharusnya, yang bicara sikap politik resmi partai adalah ketua umum. Apalagi Rommy baru kali ini muncul kembali ke publik.
“Jadi biasa-biasa aja, terlalu prematur mengatakan. KIB itu solid, Pak Romy juga baru muncul kok di permukaan. Yang berhak ngomong itu mestinya ketumnya, soal koalisi antar Ketum, mestinya Pak Mardiono,” ujar Mekeng.
Sebelumnya, Ketua Majelis Pertimbangan PPP, Muhammad Romahurmuziy atau biasa disapa Rommy mengungkapkan tiga nama potensial menjadi calon presiden (capres) yang akan diusung oleh Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).
Ketiga nama tersebut, di antaranya Gubernur Jawa Tengah sekaligus kader PDIP Ganjar Pranowo, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Bakal Calon Presiden Partai NasDem Anies Baswedan.
Dia menjelaskan, isu KIB berpotensi bubar karena hingga saat ini belum menentukan capres dan cawapres yang akan diusung. Romy menyebut hanya ada tiga nama potensial sebagai capres jika diukur dari elektabilitas.
“Capres potensial jika diukur dari kombinasi elektabilitas dan kecukupan kendaraan ke depan hanya tiga, Ganjar, Prabowo dan Anies. KIB cukup secara kendaraan, tapi calonnya sampai saat ini kan belum ada,” katanya saat dikonfirmasi, Selasa (7/3).
Dia pun menyebut, bisa saja pada akhirnya KIB tidak menemukan titik temu dalam menentukan sosok capres. Sehingga, parpol yang berada di KIB membuka komunikasi dengan parpol lainnya.
“Bisa saja KIB nanti berbeda aspirasi ujungnya soal capres dan cawapres. Makanya saat ini partai-partai KIB juga membuka komunikasi dengan parpol-parpol lain. Pekan lalu Partai Golkar jumpa NasDem,” ujarnya.
Makanya PPP juga jumpai PDIP. Ke depan akan ada komunikasi-komunikasi lebih intens satu sama lain antar parpol. (Tapi) jangan digiring ‘berpotensi bubar’,” imbuh Rommy. (Rep)