INTIP24 News – Kemenhan AS telah memerintahkan pengiriman armada militer ke Timur Tengah untuk membantu Israel menyusul ketegangan yang meningkat dengan Iran pasca terbunuhnya pemimpin Hamas di Teheran, Jumat (2/8).
Penempatan sejumlah penambahan kapal perusak, kapal penjelajah, dan satu skuadron tempur tambahan ke Timur Tengah itu merespon keyakinan bahwa Iran akan melancarkan serangan balasan yang masive dari Iran, Lebanon, Irak dan Yaman.
Selain itu, AS telah memerintahkan armada penyerang kapal induk USS Abraham Lincoln untuk menggantikan kapal induk USS Theodore Roosevelt yang saat ini ditempatkan di Timur Tengah.
Sebagaimana diberitakan, meningkatnya ketegangan Iran dengan Israel setelah pembunuhan kepala biro politik Hamas Ismail Haniyeh di Teheran minggu ini.
Baik Hamas maupun Iran menyalahkan Israel atas serangan itu dan berjanji akan membalas dendam.
Iran juga menyatakan bahwa AS memikul sebagian tanggung jawab atas serangan tersebut sebagai “pendukung dan kaki tangan” Israel.
Meskipun Yerusalem Barat tidak mengkonfirmasi atau menyangkal keterlibatannya, namun mereka berulang kali mengancam akan mengambil alih pimpinan Hamas atas serangan kelompok tersebut pada tanggal 7 Oktober terhadap Israel, yang merenggut nyawa sekitar 1.200 warga Israel dan menyebabkan lebih dari 250 orang disandera.
Perang Israel-Hamas yang terjadi setelahnya telah memicu meningkatnya ketegangan di Timur Tengah.
Iran dan Israel saling baku tembak pada bulan April pasca Israel menyerang kompleks Kedutaan Besar Iran di Suriah.
Menteri Pertahanan Lloyd Austin telah memerintahkan penyesuaian pada postur militer AS untuk membantu membela Israel, menurut siaran pers Pentagon yang diterbitkan pada hari Jumat.
Selain kelompok kapal induk, pasukan yang dikerahkan akan mencakup kapal penjelajah dan kapal perusak tambahan yang memiliki kemampuan pertahanan rudal balistik, serta satu skuadron tempur tambahan.
“Departemen juga mengambil langkah-langkah untuk meningkatkan kesiapan kami untuk mengerahkan tambahan pertahanan rudal balistik berbasis darat,” kata pernyataan itu.
Menteri Pertahanan AS memberi tahu rekannya dari Israel, Yoav Gallant, tentang rencana tindakan tersebut melalui sambungan telepon pada Jumat pagi.
Melansir kantor beruta Axios yang mengutip pernyataan pejabat pertahanan AS, pemerintahan Presiden Joe Biden meyakini bahwa Iran akan menyerang Israel dalam beberapa hari dan bersiap untuk melawannya.
Biden berbicara dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu melalui telepon untuk menegaskan kembali dukungan Amerika terhadap Yerusalem Barat, menurut siaran pers Gedung Putih pada hari Kamis.
Kedua pemimpin membahas upaya untuk mendukung pertahanan Israel terhadap ancaman, termasuk terhadap rudal balistik dan drone, dan penggunaan persenjataan baru militer AS.