INTIP24 – Zionisme Israel tidak hanya terbatas atas Palestina saja. Pandangan dan tanggapan para pemimpin Barat terhadap pembantaian Israel yang sedang berlangsung di Gaza menunjukkan bagaimana Tel Aviv telah menguasai pola pikir para pemimpin Amerika dan Eropa.
Selain membangun koloni di tanah Palestina, Israel bahkan telah melangkah lebih jauh dengan membangun pengaruh politik di ibu kota negara-negara Barat.
Fakta terkini ini memunculkan keberpihakan yang belum pernah terjadi sebelumnya, dimana para politisi dari berbagai spektrum bersatu untuk mendukung Israel setelah serangan Hamas pada tanggal 7 Oktober lalu.
Ada perbedaan yang mencolok antara pidato-pidato mereka yang berapi-api mengenai invasi Rusia ke Ukraina, dengan retorika mereka yang fanatik terhadap serangan Israel yang mematikan.
Di dalam lembaga-lembaga internasional, negara-negara Barat memveto resolusi mengenai bantuan kemanusiaan, sehingga merusak klaim atas pihak yang mengusung demokrasi dan hak asasi (HAM).
Pengaruh Tel Aviv terhadap pemerintahan di Timur Tengah pun terlihat jelas, karena mereka mencerminkan kebijakan Tel Aviv ketika dihadapkan dengan “ancaman” terhadap demokrasi di dalam negeri.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu merangkum situasi ini dengan tepat ketika dia mengatakan bulan lalu:
“Kepada para pemimpin negara-negara Arab, para pemimpin yang mengkhawatirkan masa depan negara mereka dan Timur Tengah, saya mengatakan satu hal: Anda harus menentang Hamas.
“Saya yakin banyak pemimpin Arab memahami hal ini.” ujar Netanyahu
Jelas sekali, dan memang demikian.
Selama sebulan terakhir, ketika jutaan orang di seluruh dunia melakukan protes terhadap serangan gencar Israel di Gaza, tragedi tersebut telah berkembang menjadi genosida.
Protes yang sedang berlangsung ini menunjukkan adanya kesenjangan antara masyarakat Barat dan para pemimpin mereka.
Di tengah kondisi yang penuh gejolak ini, pernyataan Presiden AS Joe Biden justru mencerminkan alasan Presiden Rusia Vladimir Putin menginvasi Ukraina.