Iran Lumpuhkan Israel Sebelum Serangan Dimulai

Oleh: Hasan Munawar

Iran memahami ‘seni perang’ yang
tidak melakukan apa pun (saat ini) namun gencar melakukan agitasi dan propaganda di media sosial sebagai perang psikologis. Iran telah memainkannya dengan sangat baik akhir-akhir ini.

Perang psikologis adalah setengah dari perang. Apakah hari ini, malam ini, besok, lusa, dan entah kapan, tidak diketahui secara pasti kapan Iran akan menyerang. Namun Israel sudah dikalahkan secara psikologis, ekonomi, sosial dan militer.

Siapa yang tahu Israel yang disokong Amerika Serikat mungkin saja melakukan serangan pendahuluan untuk menerima tanggapan perang propaganda Iran sebagai pembalasan pembunuhan pemimpin politik Hamas, Ismail Haniyeh di ibukota Iran, Teheran.

Bacaan Lainnya

Pemimpin Hizbullah di Lebanon, Hassan Nasrallah mengatakan, “Israel yang menunggu selama seminggu untuk memberikan tanggapan adalah bagian dari hukuman. Mereka terus-menerus merasa cemas dan tidak bisa tidur.”

Skenario yang mungkin akan terjadi adalah:
“Bisa jadi malam ini, jam berikutnya, sekarang, atau mungkin tidak akan pernah terjadi jika Israel menyerah, namun bukan berarti Iran tidak akan membalas dendam,” ucap Nasrullah.

Penantian Iran dan menjaga kawasan ini di bawah tekanan tinggi merupakan pukulan pertama bagi Israel dalam hal finansial.

Kemarin terjadi penurunan besar pada pasar saham di seluruh dunia, belum lagi pasar saham dan perekonomian Israel.

Israel berada di bawah tekanan berat dan menderita kerugian ekonomi yang besar. Tidak ada orang waras yang menginvestasikan uangnya di perusahaan Israel yang besok bisa hancur berkeping-keping.

Ketakutan dan ketidakpastian juga mempengaruhi bisnis rumahan mereka.

Penerbangan dibatalkan, pelayaran dikurangi, ekspor-impor menurun, sebagian besar penduduk mencari cara untuk keluar negeri setidaknya sampai situasi mereda.

Bagian utara negara ini lumpuh, bagian selatan di Eliot bangkrut. Semua ini akan menjadi tanggung jawab Amerika Serikat, yang harus menyiapkan paket bantuan baru.

Itu sebabnya baik Iran maupun Hizbullah hanya terus mengeluarkan ancaman terhadap publik. Hal ini cocok bagi mereka. Media Israel kemarin mengumumkan bahwa para pejabat Israel sedang mempertimbangkan untuk melancarkan serangan sebelum memberikan kesempatan kepada Iran untuk melakukannya.

Penantian ini membawa kerugian finansial yang besar bagi mereka.

Nasrallah juga menegaskan bahwa menunggu respon adalah bagian dari ‘psikologis

Sementara itu, perintah Pengadilan ICJ adalah kekalahan paling krusial bagi Israel karena merupakan simbol hilangnya dukungan institusional, terutama dari masyarakat Eropa.

Yang tersisa bagi mereka hanyalah Amerika dan beberapa negara yang mendukung mereka karena paksaan mereka.
Dalam jangka panjang, AS juga akan meninggalkan Israel.

Israel kehilangan kekuatan lunak (soft power) mereka dan dampak buruknya akibat dukungan Barat yang sangat kuat terhadap ICJ. Perintah ICJ memberikan sentimen anti Israel secara resmi dan legal

Namun jika perang benar-benar meletus, Organisasi Kerjasama Islam (OKI) telah mengadakan pertemuan darurat di Arab Saudi karena Iran berupaya membalas pembunuhan pemimpin Hamas dan Hizbullah oleh Israel.

Beberapa sumber Arab mengatakan bahwa jika konflik antara Iran dan Israel meningkat, Pakistan berencana untuk memasok Iran dengan rudal balistik jarak menengah Shaheen-III, Jerusalem Post melaporkan pada 6 Agustus.

Bagaimana jika tidak terjadi serangan balasan Iran tersebut, jawabannya adalah, jika IRAN sangat lemah dalam menyerang ISRAEL lalu mengapa AS menawarkan Iran untuk mencabut semua sanksi terhadap Iran jika mereka tidak menyerang Israel?

Karena AS tahu betul IRAN pasti akan menyerang Israel dan serangan Iran akan lebih besar dari serangan sebelumnya

AS sangat memperhitungkan betul perkembangan eskalasi geopolitik, ketika perang Ukraina yang disokong NATO dengan Rusia meningkat,, maka kekuatan militer AS akan terbagi.

Apalagi jika Pakistan dan Korea Utara terlibat dalam membantu Iran.

Jawaba dari semua itu dalam hitungan hari-hari mendatang.

Mereka bertanya kepadamu, [Wahai Muhammad], tentang Hari Kiamat: kapankah tibanya? Katakanlah, “Ilmunya hanya ada di sisi Tuhanku. Tidak ada yang akan mengungkapkan waktunya kecuali Dia. Ia terletak di langit dan di bumi. Ia tidak akan
mendatangimu kecuali tanpa diduga.”
Al-Qur’an yang Mulia (7:187)

Penulis: Hasan Munawar (Pemerhati Geopolitik Internasional)

Pos terkait