Oleh: Ronggosutrisno Tahir
Banyak pihak masih bertanya-tanya, sudahkah kita memiliki presiden baru yang bakal memimpin negara ini hingga lima tahun kedepan? Pertanyaan yang menyiratkan keraguan akan kepemimpinan Prabowo Subianto dengan segala kapasitas, kapabilitas dan integritas yang dimilikinya.
Tentu hal itu dapat dimaklumi mengingat masa transisi ini baru beberapa pekan dan belum juga genap 100 hari pemerintahan mantan Danjen Kopassus dan Pangkostrad di era Orde Baru ini. Maka cukup wajar jika masih ada pihak-pihak yang meragukan. Ditambah lagi dengan begitu besarnya ekspektasi dan harapan untuk perbaikan-perbaikan di tengah situasi regional serta global yang kian dinamis dibebankan di pundaknya.
Namun begitu, penulis hingga detik ini meyakini bahwa Prabowo Subianto adalah Presiden Republik Indonesia saat ini. Yang memerintah dan menentukan arah kebijakan pembangunan bangsa dan negara sebagai Presiden RI ke-8 menggantikan Joko Widodo yang telah menggenapi masa tugasnya selama dua periode atau satu dekade (2014-2024).
Sang jenderal sangat memahami dan sudah menyimpan formula bagaimana menyelesaikan hambatan, tantangan serta rintangan yang bakal menghadang kebijakan dalam menjalankan roda pemerintahan.
Berbekal skill leadership semasa memegang komando tertinggi pasukan khusus, yang kemudian berlanjut ditugasi sebagai Pangkostrad, dan terakhir menduduki jabatan Mentri Pertahanan pada kabinet pemerintahan presiden ke-7 Joko Widodo.
Kita mengetahui dalam catatan perjalanan sejarah bahwa Presiden Indonesia sejak yang pertama hingga kedelapan ini, hanya Soeharto dan Prabowo yang pernah menjadi Panglima Kostrad.
Kostrad adalah Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat, bagian dari Bala (tentara) Pertahanan Pusat TNI Angkatan Darat yang merupakan salah satu satuan elite TNI.
Demikian Prabowo Subianto ketika dalam menjalankan tugas sebagai presiden, punya cukup bekal dan kepiawaian dalam menghadapi hambatan dan tantangan.
Sudah menjadi rahasia umum yang berkembang liar saat ini bahwa banyak pejabat dan petinggi negeri yang memilih jalan tidak baik. Orang-orang yang memilih jalan untuk menipu rakyat, korupsi, memanipulasi serta serakah dan sangat licin. Bahkan untuk mencapai nafsu ambisinya, melakukan hal di luar logika kewarasan umum hingga tak segan mengubah undang-undang dan melanggar konstitusi. Lebih dari itu semua menghalalkan segala cara dengan dukungan orang orang yang “tersandera”.
Ya, inilah tantangan yang tengah dihadapi Prabowo Subianto, namun penulis yakin bahwa presiden berdarah Jawa-Manado ini, bersama rakyat bakal dapat mengatasi itu semua.
Prabowo juga cukup realistis dengan mengatakan bahwa tidak lah mudah begitu saja menghadapi tantangan serta hambatan yang ada.
Bahwa saat ini, para “penghambat” dari merea adalah orang-orang “tersandera” telah membangun image bahwa Prabowo sebagai presiden dapat ditekan serta dikendalikan oleh kekuatan besar. Lalu pertanyaan muncul, “adakah kekuatan besar setelah Presiden?” Sebuah pertanyaan yang tidak mesti mendapat jawaban (kalimat retorik), karena memang tidak ada kekuatan diatas presiden selain dari kedaulatan suara rakyat.
Prabowo paham serta memahami watak serta perilaku para penghadang dan penghambat yang tersandera itu, bahwa secara politik mereka dapat menghalalkan segala cara.
Namun hal yang membuat yakin dan membesarkan hati, dapat kita lihat dengan seruan kepada para pembantunya,
“percayalah, kita bertekad untuk berbuat baik, kita yakin kita bisa berhasil, Yang Maha Kuasa bersama kita,” tandasnya penuh optimis.
Ronggosutrisno Tahir/Sesepuh Intip24News.com