PW KAMMI Banten: Generasi Muda Harus Berperan Aktif dalam Mewujudkan Pemerintahan Demokratis dan Bebas Korupsi

KOTA SERANG | INTIP24NEWS.COM – Dalam rangka memperingati Milad ke-27 KAMMI, PW KAMMI Banten menggelar diskusi publik bertajuk “Memerangi Korupsi Akut: Peran Generasi Muda dalam Mendorong Kepemimpinan Pemerintahan yang Demokratis” pada Rabu (19/03/2025) di Wisma Pemimpin Muda.  

Diskusi ini menghadirkan Mahpudin, S.I.P., M.A. (Akademisi FISIP Untirta) sebagai pemateri dan dimoderatori oleh M. Ghulam Al Faras, S.Pd. (Kepala Bidang Kebijakan Publik KAMMI Banten).  

Dalam pemaparannya, Mahpudin menyoroti akar masalah mengapa korupsi masih merajalela di Indonesia. Ia mengungkapkan bahwa korupsi dianggap menguntungkan karena hukumannya tidak cukup berat.

“Salah satu alasan koruptor masih merajalela adalah karena korupsi itu menguntungkan, sebab hukumannya tidak terlalu berat. Bayangkan saja, korupsi miliaran atau triliunan, hukumannya hanya denda, mengembalikan kerugian negara, dan penjara beberapa tahun. Hasil korupsinya masih bisa dinikmati sampai beberapa keturunan,” ungkap Mahpudin.  

Bacaan Lainnya

Ia menekankan perlunya reformasi hukum agar efek jera bagi pelaku korupsi lebih besar, serta pentingnya peran generasi muda dalam mendukung penegakan hukum yang lebih tegas.  

Sementara itu, M. Ghulam Al Faras menekankan pentingnya peran mahasiswa dalam mengawal kebijakan pemerintah agar tetap berpihak pada rakyat.  

“Saya mengajak mahasiswa untuk selalu mengontrol kebijakan pemerintah. Jangan sampai kebijakan yang dibuat justru merugikan masyarakat dan membuka celah korupsi. Mahasiswa harus menjadi garda terdepan dalam mengawasi jalannya pemerintahan,” tegas Faras.  

Diskusi ini juga membahas strategi konkret yang bisa dilakukan pemuda, seperti memanfaatkan teknologi dalam pengawasan kebijakan publik, aktif dalam organisasi kepemudaan, serta memperkuat budaya transparansi dan integritas sejak dini.  

Acara ini dihadiri oleh puluhan peserta dari kalangan mahasiswa, aktivis, dan masyarakat umum. Diskusi berlangsung interaktif dengan banyak peserta yang mengajukan pertanyaan dan berbagi pandangan terkait pemberantasan korupsi di Indonesia.