TANGERANG | INTIP24 News – Kembali terjadi truk pengangkut tanah menelan korban seorang bocah SD di daerah Salembaran Kosambi, Teluk naga, Kabupaten Tangerang, korban dilarikan ke rumah sakit dengan luka cukup parah, Kamis (7/11).
Akibat kejadian itu, warga mengamuk dengan sasaran truk-truk yang terparkir di pinggiran jalan Teluk Naga dan Kosambi dibakar dan dihancurkan. Amuk warga tak terbendung akibat sudah berulang kali terjadi truk yang diduga mengangkut tanah untuk proyek PIK III menelan korban.
Sebagaimana dalam video yang beredar, terlihat warga mengamuk di sekitar Jalan Raya Salembaran, tepatnya depan steam mobil Romauli, Desa Kampung Melayu Timur, Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten Tangerang – Banten.
Kapolres Metro Tangerang Kota, Kombes Pol Zain Dwi Nugroho langsung mendatangi lokasi kejadian. Ia menjelaskan kronologi kecelakaan yang menimpa pengendara sepeda motor bernomer polisi B 6553 WFK yang di kendarai seorang wanita berinisial SD (20) berboncengan dengan korban anak ANP (9).
“Kejadiannya di Jalan Raya Salembaran, tepatnya depan steam mobil Romauli Desa Kampung Melayu Timur, Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten Tangerang,” ungkap Kapolres kepada awak media.
Ia menjelaskan, bermula kendaraan jenis Dump Truck yang dikemudikan oleh DWA melaju dari arah Kosambi menuju arah Teluknaga melintas di Raya Salembaran. Saat di lokasi kejadian melintas sepeda motor yang di kendarai korban mendahului dari arah kiri, sehingga tidak mempunyai jarak pandang yang bebas dan tidak tersedia ruang yang cukup.
“Korban SD terjatuh ke arah kiri dan ANP (anak) terjatuh ke kanan masuk ke kolong truk hingga kaki kirinya terlindas ban depan sebelah kiri Kendaraan tersebut,” jekasnya.
Korban yang mengalami luka cukup serius dibagian kaki tersebut langsung dilarikan ke RSUD Kabupaten Tangerang untuk mendapat perawatan medis. Sopir DWA langsung diamankan ke Polres Metro Tangerang Kota, Polda Metro Jaya guna pemeriksaan lebih lanjut.
“Sopir truk penyebab kecelakaan telah kami amankan dan tengah dilakukan pemeriksaan mendalam terkait peristiwa ini. Masyarakat mohon bersabar dan percayakan penanganan kasus ini. “Kami berharap kejadian ini menjadi yang terakhir dan tidak adalagi korban,” pungkas Zain.
Kapolres juga meminta warga tidak anarkis pasca insiden kecelakaan. Kami (Polisi) meminta masyarakat untuk bersabar, kasus ini menjadi atensi pengusutan dan akan kami sampaikan setiap perkembangannya. Mohon jangan bertindak anarkis,” tutur Kapolres.
Zain mengungkapkan, pihaknya turut berduka atas musibah yang menimpa warga di lokasi kejadian. Tentu cara-cara anarkis hingga melukai petugas kepolisian tidak dibenarkan.
“Saat ini kami terus berkoordinasi dan komunikasi dengan pihak-pihak terkait agar peristiwa ini tidak terulang kembali. Masyarakat mohon dapat menahan diri,” kata dia.
Sementara itu, Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrat Kabupaten Tangerang yang akrab disapa Caknawa menanggapi hal tersebut, dirinya mempertanyakan soal ketegasan Pemerintah Kabupaten Tangerang terkait Perbup No 47 Tahun 2018 tentang Jam Operasional Truk Tambang ( Batu, Pasir, dan Tanah ). Pasalnya peraturan ini terus-menerus dilanggar oleh para pengusaha jasa kendaraan proyek.
” Pertanyaanku, Perbup itu dibuat untuk apa yah..! Karna hampir setiap hari truk melanggar dan melintas di jalan raya pantura sebelum waktunya” katanya.
Selain itu caknawa juga menambahkan ungkapannya, terhadap Peran Pemerintah Kabupaten Tangerang yang seharusnya bisa melindungi Warga Kabupaten Tangerang, bukannya sibuk mengikuti gelaran Pilkada dan berpartisipasi memenangkan dari salah satu calon.
” Kemana Pemkab Tangerang tugas anda seharusnya melindungi warga secara keseluruhan, bukan berpartisipasi aktif memenangkan salah satu kandidat” ungkapnya.
Akhirnya dalam menanggapi peristiwa itu Caknawa mengutip salah satu perkataan Filsuf Yunani, Aristoteles tentang ” Keadilan ” ia mengatakan.
” Gunakanlah segala sesuatu sesuai kodrat penciptanya, apabila tidak, maka akan memunculkan malapetaka. ( Disharmoni ) “. Tukasnya.