Sebagai mantan Komandan Pasukan Khusus (Kopassus) yang telah menorehkan prestasi gemilang, presiden terpilih Prabowo Subianto tentu punya modal dasar yang cukup untuk mengemban amanah sebagai kepala negara yang akan dilantik pada 20 Oktober 2024 mendatang.
Prestasi Jenderal (Jenderal Kehormatan) Prabowo Subianto yang lahir pada 17 Oktober 1951 adalah saat memimpin operasi Teratai di Timor Timur dan pembebasan sandera Mapenduma, Papua.
Beberapa kisah, pasukan yang dipimpinnya kala itu sangat loyal pada Prabowo. Itulah kisah kepribadian yang melekat pada diri prajurit TNI AD lulusan Akmil tahun 1970 dan pernah menjabat sebagai Pangkostrad pada 1998.
Prabowo Subianto sebagai presiden yang sukses sebagai Danjen Kopassus dapat dipastikan memiliki skill leadership yang bagus. Perihal kepemimpinan tentu tidak diragukan lagi apalagi.
Maka sebelum menjalankan tugas kepresidenan tentu Presiden Prabowo telah memikirkan siapa saja yang bakal mengisi kebinet pemerintahannya.
Prabowo atas perjalanan kariernya di militer. maka akan memilih para pembantunya (menteri dan kepala lembaga tinggi negara) dengan sebaik-baiknya demi suksesnya tugas sebagai kepala negara.
Prabowo tidak bakal asal menerima siapa-siapa yang direkomendasikan partai pendukungnya untuk menjabat sebagai menteri kabinetnya.
Mohon maaf, Prabowo diyakini bakal menggunakan standar kepatutan dan kepantasan atas dasar ilmu dengan latar belakang akademik, integritas serta kompetensi terhadap bidang penugasan para pembantunya.
Negara sebesar Indonesia, yang menghadapi berbagai persoalan krusial jangan lagi COBA-COBA memberi jabatan kepada siapapun tanpa memiliki skill leadership, juga latar belakang akademik yang baik dan berintigritas.
Sebab rakyat tidak sekedar memilihnya sebagai presiden lalu selesai. Akan tetapi disertai sebongkah kepercayaan dan segenggam harapan untuk adanya perubahan ke arah yang lebih baik.
Jika kemudian Prabowo meninggalkan harapan rakyat dalam proses menjalankan pemerintahannya, maka ia masuk ke dalam katagori mengkhianati rakyat. Lebih-lebih jika sampai tertimpa musibah moral, misalnya melakukan korupsi, menyalahgunakan wewenang dan kekuasaan.
Prabowo yang menapaki karier kemiliteran cukup panjang, Insha Allah jika sebagai penguasa bakal lebih mendefinisikan dirinya tidak sekedar penguasa. Lebih dari itu bakal hadir sebagai negarawan.
Di usia yang tidak lagi muda, saat ini berusia 73 tahun, ttentu saja sadar betul bahwa sebagai negarawan Prabowo harus mempersiapkan segalanya untuk bangsa dan negara yang dicintaimya, Indonesia.
Kehadirannya sebagai pemimpin negara, sekejap pun Prabowo tak boleh alpa kehadirannya sebagai presiden.
Atas dasar ini semua, maka menjadi sangat penting dalam kabinet yang disusun oleh Prabowo, siapa gerangan yang pantas serta patut ditempatkan sebagai menteri yang kemudian bakal disiapkan juga untuk berada dalam Triumverat.
Manakala presiden berhalangan hadir secara tetap, lantaran sesuatu hal. katakanlah masih dalam perawatan dokter. Maka tugas kepresidenan pelaksananya ada pada Triumverat.
Mengutip Bab III Kekuasaan Pemerintah Pasal 8 (3) UUD 1945.
Jika Presiden dan Wakil Presiden tidak dapat melakukan kewajibannya dalam masa jabatannya secara bersamaan, pelaksana tugas kepresidenan adalah Menteri Luar Negri, Mentri Dalam Negri dan Mentri Pertahanan secara bersama sama. Untuk menjalankan pemerintahan untuk sementara waktu…..
(Demikian UUD 1945 Pasal 8).
Dalam konteks ini, Presiden Prabowo akan sangat mempertimbangkan betul siapa yang pantes dan patut menempati posisi Menteri Luar Negri, Mentri Dalam Negeri dan Menteri Pertahanannya.
Ketika penulis mendapat amanah sebagai pimpinan Komisi E DPRD DKI Jakarta , saat itu Mayjen Syafri Samsudin sebagai pangdam Jaya. Dan sangat mengapresiasi penempatannya sebagai Pangdam Jaya. Syafri adalah sosok yang pas untuk mengisi salah satunya.
Kemudia ada sosok Fadli Zon, kemunculannya sebagai Pimred majalah sastra Horizon sangat luar biasa. Fadli sebagai budayawan muda yang kaya akan bacaan yang kemudian muncul sebagai politisi, juga dirinya berkarakter.
Satu nama dari imternal partai yang dipimpin Prabowo yaitu Gerindra, ada Sufmi Dasco Ahmad, politikus yang akademikus sekaligus pengusaha.
Artinya Fadli Zon, Sjafri Sjamsudin dan Sufmi Dasco Ahmad merupakan tiga nama yang faham dan memahami Prabowo. Ketiganya angat pantas berada dalam lingkaran Triumverat.
Perihal berada pada pos menteri apa, Presiden Prabowo sangat paham serta memahami tiga sosok tersebut.
Demikian
KH Ir Ronggosutrisno. Ta’in/ Sepuhnya Intip24 News