JAKARTA | INTIP24 News – Mantan Menteri Perdagangan Tom Lembong resmi ditetapkan sebagai tersangka oleh Kejaksaan Agung terkait dugaan korupsi dalam importasi gula periode 2015-2023.
Ia diduga menyalahgunakan wewenangnya dengan memberikan izin impor 105 ribu ton gula mentah kepada PT AP, sebuah perusahaan swasta, meski saat itu Indonesia mengalami surplus gula.
Direktur Penyidikan Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus (Jampidsus), Abdul Qohar, menyebutkan, izin impor gula seharusnya diberikan kepada BUMN, namun justru dialihkan ke pihak swasta, mengindikasikan potensi kolusi.
“Tom Lembong beserta satu tersangka lain kini ditahan untuk 20 hari ke depan di Rutan Salemba cabang Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan,” ujar Qohar pada konferensi pers di Jakarta, Selasa (29/10/2024).
Sementara itu, Rieke Diah Pitaloka, Anggota Komisi VI DPR RI, menyoroti kasus dugaan korupsi yang menimpa Mantan Menteri Perdagangan, Thomas Trikasih Lembong.
Dalam video yang diunggah di akun media sosialnya pada Rabu (30/10/2024), Rieke yang akrab disapa Oneng, mengungkapkan ingatannya soal penolakan kerasnya terhadap impor gula mentah yang diusulkan Kemendag pada 2016.
“Saya ingat betul, peristiwa tahun 2016 itu benar-benar nyelekit. Waktu itu, saya dengan tegas menolak impor gula mentah 380.000 ton yang diajukan oleh mantan Mendag, yang katanya menyerahkan semuanya ke Tuhan,” kata Rieke.
Rieke menjelaskan, alasan penolakannya didasarkan pada ketidakjelasan data dan peta jalan (road map) untuk impor tersebut, yang dinilainya merugikan petani tebu di Indonesia.
“Apakah benar saat itu kita butuh impor? Data analisis menunjukkan impor 380.000 ton gula akan bertepatan dengan panen raya tebu di Indonesia, yang jelas-jelas merugikan petani kita,” tambahnya.
Rieke juga mengenang adanya intimidasi yang dialaminya karena menolak rencana impor tersebut.
Ia menyatakan rasa syukurnya karena keputusannya terbukti benar, seiring dengan penetapan Tom Lembong sebagai tersangka dalam kasus impor gula ini.
Doa orang yang teraniaya, termasuk petani tebu kita yang rugi, Masya Allah dikabulkan,” ujarnya.
Rieke juga menyatakan dukungannya kepada Presiden Prabowo Subianto dalam perjuangan memberantas mafia pangan, termasuk dalam sektor gula.
“Saya mendukung penuh Presiden Prabowo untuk sikat habis mafia pangan, terutama soal impor gula yang data dan road map-nya tidak jelas,” tegas Rieke.