SERANG|INTIP24NEWS.COM-
Menguatnya Rencana Pembangunan Tempat Pengelolaan Sampah Akhir Regional Bojong Menteng di Kecamatan Tunjung Teja Kabupaten Serang, kembali menyulut amarah para Aktivis Pergerakan di Kabupaten Serang.
Oleh karena nya para Aktivis Mahasiswa dan penggiat Lingkungan segera melakukan konsolidasi gerakan pada Selasa 6 Mei 2025, bertempat di Saung pertanian Kecamatan Tunjung Teja.
Para Tokoh masyarakat , Mahasiswa dan Penggiat Lingkungan tersebut berkumpul untuk melakukan perlawanan, atas rencana Pemerintah yang diduga memilih kembali lokasi Bojong Menteng sebagai Tempat Pembuangan Sampah.
Hasil Kordinasi dan Konsolidasi kemudian membuat Aksi sporadis dari lima orang Aktifis di Kabupaten Serang dari berbagai unsur elemen masyarakat untuk membentangkan Spanduk Besar menolak Pembangunan TPST Bojong Menteng di depan Pendopo Bupati Serang, pada Selasa ( 07/05/2025 ).
Lubis salah seorang Peserta Aksi yang Mewakili Mahasiswa Tunjung Teja, dengan lantang meneriakan penolakan terhadap Rencana kembalinya pembangunan TPST Bojong Menteng.
“ Kami Menolak Keras rencana Pemkab Serang menjadikan TPST di Bojong Menteng. Kami akan menolak ini
sampai titik darah Penghabisan.
Kami akan pertahankan Daerah kami dari kesewenang-wenangan Pemeruntah Kabupaten Serang.” Lantangnya.
Hal senada disampaikan oleh Yaya Hudaya, Ketua Umum FRAS-BM ( Front Rakyat Anti Sampah – Bojong Menteng ). Tokoh Pergerakan Penolakan TPST Bojong Menteng yang konsisten menolak Rencana Pembangunan TPST Bojong Menteng sejak 2009.
Yaya, bahkan Menantang Pemkab Serang untuk menunjukkan bukti kelayakan, fakta penerimaannya dari masyarakat dan tokoh tokoh politik lokal Kecamatan Tunjung Teja yang selama ini di klaim Pemkab Serang sebagai propaganda kelayakan dan keniscayaan.
“ Saya tantang debat terbuka Pemkab serang untuk membuka dokumen studi kelayakan dan persepsi masyarakat tentang penerimaan masyarakat Tunjung Teja atas Rencana TPST Bojong Menteng. “ Ucapnya.
Yaya juga menambahkan kalau dirinya bersama Masyarakat Tunjung Teja telah menang memukul mundur Ambisi tiga Rezim Penguasa Pemkab Serang selama 20 Tahun berkuasa, jika hari ini pendekatan Feodal dan Otoriterian Pemerintah Daerah Kabupaten Serang kembali akan dilakukan oleh Rezim yang Akan datang ( terpilih) dia bahkan mengancam akan melakukan perlawanan yang lebih massif.
“ Dua Puluh Tahun Skandal tragedi feodalisasi masyarakat Tunjung Teja, kita menang membungkam mereka.
Jika Hari ini Rezim terpilih mau coba coba lagi mengadu keberuntungan melanjutkan rencana TPST di Bojong Menteng. Kami tantang Pemkab buka bukaan dokumen studi kelayakan nya.
Aspek tekhnokratik, Regulasi dan Persepsi kita perdebatatkan kembali.
Jangan Feodal, Mari sodorkan Argumentasi Ilmiah Kepada kami.. Jangan kampungan, jangan politis karena urusan lingkungan sehat adalah kepastian akan kami perjuangkan sampai mati. “Pungkasnya.(WS/ TLS)