Proyek Tanggul Kali Bekasi Senilai Rp3,6 Triliun Dibangun Mulai Juni 2025

BEKASI | INTIP24 News – Pembangunan tanggul di Kali Bekasi sepanjang 19,4 km dengan total anggaran mencapai Rp3,6 triliun. Dana tersebut akan digunakan untuk membangun tanggul, normalisasi sungai, dan memperbaiki sempadan sungai di beberapa titik rawan banjir.

Kementerian Pekerjaan Umum (Kemen-PU) berkomitmen mengatasi banjir di Jawa Barat, khususnya di wilayah Kali Bekasi, dengan membangun tanggul tersebut. Proyek ini merupakan bagian dari program mitigasi banjir yang melibatkan berbagai pihak, termasuk Kementerian ATR/BPN dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

Wakil Menteri Pekerjaan Umum, Diana Kusumastuti, menyebutkan bahwa proses pembangunan tanggul masih menunggu penyelesaian pembebasan lahan. Saat ini, pihaknya tengah berkoordinasi dengan berbagai pemangku kepentingan, termasuk pemerintah daerah dan Kementerian ATR/BPN, untuk mempercepat proses tersebut.

“Jika semua berjalan lancar, penetapan lokasi (penlok) ditargetkan selesai pada April, pembebasan lahan di akhir Mei, dan pembangunan tanggul bisa dimulai pada Juni 2025,” ujar Diana di Jakarta, Senin (17/3/2025).

Bacaan Lainnya

Pembangunan tanggul di Kali Bekasi ini mencakup tujuh paket proyek dengan anggaran total mencapai Rp3,6 triliun. Dana tersebut akan digunakan untuk membangun tanggul, normalisasi sungai, dan memperbaiki sempadan sungai di beberapa titik rawan banjir.

Menteri ATR/Kepala BPN Nusron Wahid menambahkan bahwa pengadaan lahan menjadi langkah krusial dalam proyek ini. Karena Kali Bekasi melintasi beberapa wilayah administrasi, maka penetapan lokasi (penlok) harus mendapatkan persetujuan dari Gubernur Jawa Barat.

“Kami bersama Kemen-PU dan Pemerintah Provinsi Jabar berkomitmen menyelesaikan penlok di pertengahan April. Setelah itu, proses pembebasan lahan ditargetkan rampung di akhir Mei agar pembangunan fisik bisa dimulai pada Juni,” jelas Nusron.

Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menegaskan bahwa bencana banjir tahun ini harus menjadi yang terakhir di wilayahnya. Menurutnya, ada tiga masalah utama yang menyebabkan banjir di Jawa Barat, termasuk di sekitar Kali Bekasi:

  1. Kerusakan Daerah Resapan di Hulu

Kawasan hulu yang dulunya berupa hutan, gunung, dan lahan perkebunan kini banyak beralih fungsi menjadi permukiman elite dan kawasan wisata. Hal ini menyebabkan daya resap air berkurang drastis.

  1. Penyempitan dan Pendangkalan Sungai di Bantaran

Bantaran sungai mengalami penyempitan dan pendangkalan karena banyaknya pembangunan perumahan di sekitar daerah aliran sungai (DAS).

  1. Alih Fungsi Lahan di Hilir

Banyak lahan rawa dan sawah di bagian hilir diuruk menjadi permukiman, menyebabkan aliran air terhambat dan banjir mencapai ketinggian hingga 2,5 meter.

Dedi berharap pembangunan tanggul ini menjadi solusi konkret untuk mencegah banjir di masa depan. “Kami tidak ingin bencana ini terulang lagi di tahun-tahun berikutnya,” tegasnya.

Pos terkait