BEKASI | INTIP24 News -Beredar kabar yang cukup mencengangkan dari Kabupaten Bekasi, sebuah organisasi / komite yang mewadahi atlit-atlit disabilitas, NPCI atau National Paralympic Committee Indonesia (NPCI) kini sedang meenjadi sorotan hangat.
Dana hibah untuk lembaga yang bertanggung jawab sepenuhnya untuk menghimpun, membina , melatih dan membentuk Atlet olahraga disabilitas yang berkwalitas dan bertaraf Intemasional tersebut diduga menjadi bahan bancakan oleh oknum-oknun dinas dan DPRD, tentunya kita tau dinas yang dimaksud, yakni Disbudpora (Dinas Kebudayaan Pemuda dan Olahraga).
“Dari data yang kami terima, diduga, dana hibah tahun anggaran 2022 sebesar 30 Milyar, 2023 sebesar 12 Milyar dan tahun 2024 sebesar 4 Milyar menjadi ajang korupsi berjamaah sejumlah oknum,” ucap Ade Gentong tokoh muda Kabupaten Bekasi.
Menurut Ade, dari total keseluruhan dana yang dihibahkan kepada kurang lebih 200 orang atlit disabilitas tersebut, diduga DIPOTONG hingga 50% dari setiap atlit yang menerimanya.
“Kuat dugaan Pengurus NPCI (terutama Bendahara), Kepala Dinas Disbudpora dan beberapa oknum lainnya ikut terlibat,” imbuh Ade Gentong.
“BUKTI-BUKTI TRANSFER dari pemotongan tersebut JELAS DAN VALID, saya berasumsi banyak pihak yang terlibat langsung” jelas Ade Gentong, Pemerhati Disabilitas.
“Kami menduga hal tersebut sudah berjalan dari tahun ketahun, dan ada desicion maker yang mengatur setiap transaksinya” lanjut Ade Gentong.
Di lain tempat, Pemred Lensafakta.com, Pengamat Jurnalistik dan Juga seorang Pemerhati Sosial, Rendy Rahmantha Yusri, (atau yang biasa dipanggil bang Rendy -red) menyatakan hal ini sangat memprihatinkan, dana yang seharusnya diterima sebagai penghargaan/prestasi untuk altit disabilitas di Indonesia menjadi “santapan lezat” oleh para tikus-tikus kantor.
“Oleh karena itu, saya dan Ade Gentong, sudah melaporkan hal ini kepada KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) pada Jum’at 12/07/24 kemarin agar hal ini segera ditindak lanjuti, sehingga praktek korup dengan modus pemotongan/Japrem ini dapat diusut hingga keakar-akarnya” tegas bang Rendy.
“Sebegitu parahkah korupsi di negri ini hingga dana hibah untuk atlit berkebutuhan khusus pun harus dijadikan bancakan oleh para oknum otak udang yang tak tau malu?” tandaanya. (Tim)