Gus Yahya: Khofifah Harus Mundur dari Muslimat NU jika Gabung TKN Prabowo-Gibran

JAKARTA | INTIP24 News – Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) meminta  Khofifah Indar Parawansa mundur dari jabatannya sebagai Ketua Umum Muslimat NU jika secara resmi gabung Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran.

Sudah ada sejumlah pengurus PBNU yang terlibat dalam tim pemenangan salah satu pasangan Capres-Cawapres 2024. Mereka, menurut Gus Yahya telah non-aktif dari kepengurusan.

Menurutnya,  PBNU telah menetapkan parameter yang harus dipegang erat oleh seluruh pengurus di lingkungan PBNU agar tidak terlibat dalam politik praktis. Sedangkan mereka yang terlibat harus non-aktif sampai proses Pemilu 2024 selesai.

“Jadi kalau sudah resmi, maka dia harus non-aktif dari jabatannya sebagai ketua umum Muslimat NU,” ujar Gus Yahya dalam jumpa pers, di Gedung PBNU, Jakarta, Kamis (18/1/2024).

Bacaan Lainnya

Ia juga menyinggung pengurus NU baik tingkat kabupaten maupun provinsi yang mencalonkan diri sebagai calon anggota legislatif.

Jika mereka adalah pengurus mandataris, yakni ketua atu Rais Am, maka mereka harus mengundurkan diri.

Ia tak menampik beberapa pengurus NU mencalonkan diri sebagai calon anggota legislatif.

“Dan sebentar lagi PBNU akan mengeluarkan SK dengan list yang rinci tentang para pengurus yang non-aktif maupun yang harus mengundurkan diri dari jabatannya karena keterlibatan dalam pemilu,” kata Gus Yahya dikutip Reoublika.

Saat ini, PBNU tengah mencatat siapa saja pengurus NU dari berbagai tingkatan yang terlibat pada Pemilu 2024. Sejauh ini, sudah ada puluhan pengurus NU yang terlibat.

Suara NU selalu menjadi incaran para politikus untuk mendulang suara setiap pemilu tiba. Pasalnya, Ormas Islam ini mempunyai puluhan juta pengikut. Sehingga salah satu caranya adalah menggaet tokoh-tokoh dari kalangan NU

.Khofifah yang juga Gubernur Jawa Timur salah satu tokoh NU berpengaruh. Sebagai Ketum Muslimat NU beberapa periode, tentu mempunyai modal menggerakkan kaum perempuan untuk mengarahkan ke salah satu paslon pada Pemilu 2024.

Pos terkait